Walaupun sudah dirujuk ke dua rumah sakit berbeda di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kondisi Nelson (17), siswa SMA Negeri 2 Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT, hingga saat ini masih mengalami koma.
Nelson yang dihukum bersama 22 orang temannya dengan cara membenturkan dahinya di meja tulis sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu sejak Sabtu (19/9/2015).
Dia lalu dirujuk ke RSU WZ Johannes Kupang, Selasa (22/9/2015) pagi, dan pada sore hari dirujuk ke RS Siloam Kupang.
Juru bicara RS Siloam Dr Rita Enny mengatakan, Nelson dirujuk ke Siloam karena di rumah sakit ini memiliki Computed Tomography (CT) Scan untuk memonitor kondisi kepala Nelson.
Baca juga: Menyusul Arfiand, Satu Lagi Siswa SMAN 3 Jakarta Meninggal Dunia
“CT Scan ini dilakukan karena ada trauma berat di bagian kepala, dan dokter akan mengambil sikap untuk melakukan penanganan medis. Bentuk penanganannya dilakukan secara penuh dengan observasi kepala. Memang kesadaran pasien ini menurun, namun pernapasannya masih baik,” kata Rita, Kamis (24/9/2015).
Saat ini, lanjut Rita, Nelson telah ditangani oleh sejumlah dokter ahli, yakni dari bedah saraf, spesialis penyakit dalam, dan anastesi. Rita pun enggan memberi penjelasan secara rinci terkait kondisi penyakit yang dialami Nelson.
“Kalau awal saat pasien ini masuk dengan kesadaran menurun, pasti ada benturan kepala kemudian dilakukan penunjang-penunjang untuk memeriksa. Namun, hasilnya seperti apa, kami tentu tidak akan mengekspos rekam medis pasien, termasuk juga kepada teman-teman wartawan tidak boleh masuk ke ruangan ICU karena masih ditangani secara intensif. Nanti kalau kondisinya sudah membaik dan dibawa ke ruangan, silakan saja asal ada persetujuan dari keluarga,” ungkapnya.
Sigiranus Marutho Bere