Hotel Transylvania 2, Petualangan Seru Kakek Dan Cucu Untuk Jadi Vampire

By nova.id, Jumat, 25 September 2015 | 11:36 WIB
Petualangan baru di film Hotel Transylvania 2 terasa lebih seru. (nova.id)

Tabloidnova.com - Butuh waktu tujuh tahun untuk akhirnya "Hotel Transylvania 2" selesai produksi dan akhirnya beredar. Film ini merupakan sekuel dari film "Hotel Transylvania" yang dirilis tahun 2012. Tim yang menggarap film kedua ini masih sama dimana Genndy Tartakovsky bertindak sebagai sutradara dan Robert Miguel sebagai penulis naskahnya.

Para aktris dan aktor yang terlibat sebagai pengisi suara pun masih sama. Adam Sandler menjadi pengisi suara Papa Dracula, Selena Gomez dan Adam Samberg sebagai pasangan Mavis dan Johnny.

"Hotel Transylvania 2" bercerita tentang kehidupan Hotel Transylvania yang kini telah dibuka untuk para tamu manusia. Mavis, anak Papa Dracula, bersama dengan Johnny yang seorang manusia kini mempunyai anak yang sebentar lagi merayakan ulang tahunnya kelima, Dennisovitch. Papa Dracula berharap cucunya bertumbuh kedua gigi taringnya sebelum Dennis ulang tahun karena jika sampai hari ulang tahun, taring Denis belum munul juga, besar kemungkinan cucunya tidak dapat menjadi vampire.

Papa Drac pun kemudian bersengkokol dengan menantunya, Johnny, untuk mengajak Mavis mengunjungi kampung halaman Johnny di California agar ia bisa membawa cucunya itu ke hutan dan tempat pelatihan untuk menjadi vampire. Ia berharap usahanya itu bisa membantu Dennis mengeluarkan taringnya dan menjadi vampire.

Petualangan Papa Drac bersama beberapa penghuni hotel lainnya inilah yang membuat jalan cerita film berdurasi 90 menit ini mengundang tawa. Juga kunjungan tak terduga Vlad, kakek Mavis, juga menambah kekocakan sendiri sekaligus faktor penting dalam penyelesaian konflik film.

Secara gambar, apalagi dalam format 3D, animasi karakter para penghuni hotel sangat unik sehingga dinamika interaksi karakter-karakter ini pun banyak yang mengundang tawa.

Sebagai tontonan keluarga, "Hotel Transylvania 2" jelas sangat menghibur. Hubungan antara kakek dan cucu di sini dieksplorasi dengan baik dan tidak sengaja dibuat terlalu dramatis. Setidaknya, penonton anak-anak bisa merasakan kesamaan dinamika hubungan mereka dengan kakek mereka.

Sementara buat penonton dewasa, mungkin bisa mengerti keribetan-keribetan yang dialami Mavis sebagai seorang ibu atau merasakan betapa sulitnya orang tua mengikuti perkembangan jaman agar lebih bisa dekat anak-anaknya.

Syanne/Tabloidnova.com