Bila mendengar tentang Kamerun, yang teringat pasti tim sepakbolanya yang tercatat sebagai negara Afrika pertama yang lolos ke babak perempat final Piala Dunia (1990). Nama para bintang sepakbola seperti Roger Milla dan Samuel Eto’o pun sangat populer di Indonesia. Banyak pula pemain asal Kamerun yang bermain untuk klab di Liga Indonesia.
Namun, tak banyak yang tahu mengenai budaya Kamerun. Salah satu negara di kawasan Afrika Tengah ini dijuluki “Miniatur Afrika” karena ragam geologi dan budayanya. Hanya saja, selama ini produk budaya mereka kurang terekspos.
Berangkat dari keinginan untuk memperkenalkan budaya Kamerun inilah, Ratu Erma Olierhoek menggelar Ratu International Festival di Maison du Parti Bonanjo, Douala, Kamerun, pada 29-31 Oktober 2015 nanti. Desainer Indonesia yang bermukim di Kamerun ini ingin memberikan kesempatan bagi penggiat fashion, musik, dan film untuk mempromosikan karya sekaligus berjejaring di tingkat nasional dan internasional.
Erma mengungkapkan kecintaannya pada Kamerun, yang menurutnya memiliki kesamaan dengan Indonesia. "Keberagaman budaya negara ini memiliki kemiripan dengan negara saya, Indonesia. Festival ini menjadi peluang untuk bertukar pengalaman dalam tiga area utama: fashion, musik, dan film. Juga merupakan peluang bagi dua negara ini untuk menemukan kekayaan budayanya,” papar Erma, saat jumpa pers di Star Land Hotel, Bonapriso Douala, beberapa waktu lalu.
Ratu Festival memiliki tiga kegiatan utama, yaitu kompetisi, workshop, serta pameran, konser, dan gala, yang ditujukan bagi desainer muda, produser film, dan musisi. Untuk kompetisi desain fashion, Erma menekankan para kreativitas dalam menggunakan kain tradisional Afrika –di antaranya batik.
Festival ini antara lain didukung oleh Kementerian Perdagangan RI, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos, Nigeria. Secara khusus Kepala ITPC Lagos Nino Wawan Setiawan mengungkapkan bahwa festival ini membuka peluang investasi di kawasan Afrika Tengah. “Hubungan Indonesia-Kamerun memiliki hubungan historis Konferensi Asia Afrika. Karena itu, kami ingin memperluas kerjasama seperti budaya, ekonomi, dan terutama perdagangan,” tutur Nino dalam acara yang sama, seperti dikutip Kemendag.go.id.
Ratu Erma mendirikan butik Belcro’s Indonesian Collection selepas menamatkan studi Fashion Design di De La Salle-College of Saint Benilde, Manila, Filipina. Ketika pindah ke Kamerun pada 2013, ia menciptakan lini busana Afrosia. Label ini memadukan kain tradisional Indonesia dan Afrika dalam rancangannya, dengan berbagai aplikasi bordir dan beads.
Koleksi gaunnya dikenakan oleh Miss World Cameroon 2013, Denise Valerie Ayena, saat berlaga di Miss World 2013 yang digelar di Bali, September 2013 lalu. Semenjak itu, ia kerap menerima undangan fashion show di berbagai negara di Asia, Eropa, hingga Afrika.
Erma yang juga lulusan Kedokteran Gigi Universitas Dr. Moestopo ini sudah menggodog konsep Ratu Festival selama dua tahun bersama timnya. Kini Erma tak sabar untuk segera merayakan festival ini bersama sejumlah pejabat pemerintahan, selebriti, buyers, dan tokoh-tokoh lain yang telah mengonfirmasi kehadirannya. Di antaranya Miss Indonesia 2014 Maria Rahajeng, Miss Brazil 2008 Tamara Almeida Silva, Miss Brazil 2014 Julia Gama, Roger Milla, serta musisi Keith Martin.