Pria Lebih Mungkin Berselingkuh daripada Perempuan, Mengapa?

By nova.id, Rabu, 30 September 2015 | 06:56 WIB
Pria Lebih Mungkin Selingkuh daripada Perempuan, Benarkah? (nova.id)

Dalam penelitian terbaru dari Indiana University, sekitar 20 persen pria dan perempuan mencuri-curi waktu untuk berselingkuh dari pasangan mereka saat ini. Penelitian lain menegaskan bahwa dalam dua waktu berbeda terjadi perselingkuhan di antara gender yang berbeda. Tapi, benarkah pria lebih mungkin selingkuh daripada perempuan?

Salah satu peneliti dari Indiana University, Kristen Mark, Ph.D, mengatakan ini adalah perubahan besar, tabiat seorang pria menggunakan lebih dari seorang perempuan. Tapi tidak jelas apakah lebih banyak perempuan yang selingkuh sekarang, atau jika mereka bersedia mengakuinya saja atau memang pria lebih mungkin selingkuh daripada perempuan?

Orang bosan dan ingin tahu, itu alasan menurut Mark. Tidak peduli betapa Anda mencintai pasangan Anda, hubungan seks dengan pasangan mungkin tidak akan tampak menyenangkan seperti berhubungan seks terlarang pertama kali dengan orang asing yang baru dikenal. Anda mungkin tergoda, dan tidak bisa menahan diri, dan akhirnya Anda goyah.

Baca: Pasangan yang Selingkuh Bisa Dimaafkan Bila...

Menariknya, pria dan perempuan cenderung selingkuh dalam cara yang berbeda. Kaum perempuan, cenderung mencari hubungan emosional untuk menemani seks, bahkan jika itu di luar nikah. Mereka mendambakan dorongan dalam oksitosin, hormon merasa-baik, yang didapatkan dari berhubungan dengan orang lain.

Perselingkuhan yang terjadi pada perempuan umumnya sering kurang terencana, seperti misalnya, mendaftar pada sebuah situs web mencari pasangan seks. Perempuan mungkin lebih cenderung untuk bertemu seseorang pertama, misalnya di tempat kerja, atau di tempat nongkrong, dengan membentuk hubungan yang lebih dekat, lalu berselingkuh.

Baca: Selingkuh Hati Ternyata Lebih Menyakitkan!

“Sementara, pria cenderung memilah perselingkuhan hanya dalam soal seks, perempuan kadang-kadang terlibat lebih jauh di dalamnya,” kata Hokemeyer, terapis keluarga dan pernikahan di Los Angeles.

Lebih lanjut, menurut Hokemeyer, perempuan lebih menghargai hasil dan proses hubungan. Mereka merasakan intensitas perselingkuhan, daripada memikirkan hal itu dengan ngawur atau tanpa makna dan dampaknya.

Baca: Si Dia Selingkuh, Siapa yang Salah?

Kabar baiknya adalah perempuan yang terikat bahagia dengan pasangannya, jauh lebih kecil kemungkinannya untuk selingkuh, menurut penelitian Mark.

Untuk itu, bagi suami dan istri, pastikan untuk tetap terhubung. Jangan biarkan pertengkaran kecil bagaikan bola salju, dan jangan biarkan membangun apapun bentuk kemarahan atau kebencian.

K. Tatik Wardayati/intisari-online.com Sumber: Menshealth