Alat kontrasepsi, seperti pil KB memang merupakan salah satu alat bantu untuk mencegah terjadinya kehamilan. Sayangnya, banyak pasangan yang mengalami kebobolan walaupun sudah mengonsumsi pil KB. Nah, berikut lima penyebab alat kontrasepsi gagal berfungsi:
Salah memilih pelumas Penyebab alat kontrasepsi gagal berfungsi yang pertama ialah masih ada sebagian pasangan yang menggunakan pelumas untuk alat bantu hubungan seks. Anda perlu mengetahui bahwa pelumas berbahan dasar minyak yang dapat merusak kondom hanya dalam hitungan 60 detik. Anda dapat memilih pelumas yang berbahan dasar air. Tak hanya itu, berhati-hatilah dengan kuku panjang, karena dapat merobek kondom. Lubang sekecil apapun pada kondom dapat membuat Anda mengalami kehamilan.
Memilih pil yang salah Penyebab alat kontrasepsi gagal berfungsi yang kedua ialah karena pil KB memiliki beberapa jenis. Dimana beda tipe maka beda juga penggunaan dan efektivitasnya. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan pil KB mana yang tepat dengan Anda, sehingga Anda pun tidak mengalami kesalahan memilih pil yang dapat berdampak pada kegagalan dalam menunda momongan.
Baca: Konsumsi Pil Kontrasepsi Turunkan Risiko Kanker Dinding Rahim, Benarkah?
Tidak mengekspolasi Beberapa pasangan sudah tak lagi menggunakan kondom bahkan sebagian yang lainnya kerap lupa untuk minum pil KB sesuai jadwal. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan eksplorasi pilihan-pilihan alat KB lainnya, misal KB implan atau intraurin karena tidak menuntut jadwal rutin setiap hari. Hal tersebut disarankan oleh Alison Edelman, MD, seorang dokter dan profesor kebidanan dan kandungan di Oregon Health & Science University, Portland.
Baca: Apa Itu Kehamilan Berisiko Tinggi?
Salah kondom Menggunakan kondom juga tak bisa sembarangan sehingga menjadi penyebab alat kontrasepsi gagal berfungsi. Pemilihan kondom yang salah dapat menimbulkan masalah yang dapat membuat Anda mengalami kebobolan. Kondom yang terlalu kecil dapat robek dengan mudah. Begitupun dengan kondom yang terbuat dari bahan polyurethane, lebih mudah robek daripada kondom berbahan lateks.
Baca: Pil Kontrasepsi Oral Terbaru, Bisa Obati Perdarahan Menstruasi Berlebih
Tidak punya metode cadangan Anda tak memerlukan metode cadangan jika Anda menggunakan pil kombinasi dalam kurun waktu lima hari setelah mulai menstruasi. Akan tetapi, jika Anda menggunakan pil kombinasi di luar waktu tersebut, maka Anda memerlukan metode cadang di tujuh hari pertama. Akan tetapi, disarankan agar Anda tetap melakukan konsultasi dengan dokter kandungan jika belum ingin menambah momongan agar hubungan seksual pun tetap aman dan menyenangkan.
Baca: 6 Alasan Kehamilan Kedua Tak Begitu Menyenangkan
Sumber: tabloid-nakita.com