Dua Pria Asal Boyolali Buka Suara Atas "Pernikahan" Mereka yang Bikin Gempar

By nova.id, Selasa, 13 Oktober 2015 | 10:46 WIB
()

Syukuran atas "pernikahan" salah satu pasangan sesama jenis di Boyolali, Jawa Tengah, menjadi pergunjingan warga Desa Cluntang, Musuk, Boyolali. Syukuran dua pria yang berlangsung pada Sabtu (10/10/2015) tersebut sempat ditolak oleh salah satu pihak mempelai. 

Ratu Airin Karla alias DRN dan Dumani alias (DMN) mengenakan baju layaknya sepasang pengantin.

Karla, bukan nama sebenarnya, mengenakan sanggul lengkap dengan hiasan bunga melati, dan pasangannya, mengenakan setelan jas lengkap.

Keduanya pun duduk di pelaminan untuk menyambut para tamu undangan. Layaknya pesta pernikahan pada umumnya, DRN dan DMN mengikuti prosesi pernikahan. 

Namun, ada yang berbeda dalam acara tersebut. DRN yang berstatus lelaki menikahi DMN, lelaki warga Desa Musuk, Boyolali. 

Poster berukuran sedang pun dipasang di belakang pelaminan dengan bertuliskan "Tasyakuran Bersatunya Ratu Airin Karla dan Dumani, Mohon Doa Restu". 

Sementara menurut perangkat Desa Cluntang, Suryati, pasangan itu tidak pernah meminta izin terkait pernikahan tersebut. Dia mengaku tidak mungkin memberi izin atas pernikahan tersebut karena melanggar aturan pernikahan dan dilarang agama. "Tidak mungkin diberi izin, kan nantinya melegalkan pernikahan sesama jenis," kata Suryati, Minggu (11/10/2015). 

Setelah dikonfirmasi, Ratu Airin yang bernama asli Daroni (26) membantah acara tersebut adalah pernikahannya dengan Dumani. Ia mengaku itu hanyalah hanyalah syukuran atas keberhasilan bisnis warung yang mereka jalani. Pengenaan kebaya dan pelaminan hanyalah latar untuk memenuhi nazar. Daroni mengaku "terganggu" dengan adanya pemberitaan terkait acara tasyakuran dia dan Dumani. 

Tasyakuran dengan menggunakan setting panggung pelaminan membingungkan masyarakat, khususnya warga Boyolali, Jawa Tengah. 

"Marah sih nggak, hanya risih saja. Ditanyain polisi, ditanyain wartawan. Kami harap bisa diluruskan saja beritanya," kata Daroni, Selasa (13/10/2015). 

Daroni menegaskan, acara pada hari Sabtu (10/10/2015) lalu bukan pernikahan dan hanya acara tasyakuran."Sebetulnya, acara syukuran bersama dengan warga dan teman-teman Daroni biasa saja dan menjadi gempar karena pakai kostum itu," kata dia saat dikonfirmasi siang tadi.

Keduanya yang sudah menjalin pertemanan selama lebih kurang sembilan tahun merasa cocok dan memilih untuk berbisnis bersama. Kabar ini lalu menyebar di media dan menjadi perhatian publik.

Sumber: Kompas.com/M.Wismabrata