Syaidah (68), nenek dari bocah yang ditemukan tewas di dalam kardus, mengungkap kenangan manis tentang bocah kesayangan banyak orang yang biasa disapa Neng ini.
Saat disambangi di rumah duka di Kampung Rawa Lele, Kalideres Jakarta Barat, tampak Syaidah tengah duduk termenung. Wajahnya sedih. Neng adalah harapan Syaidah dan keluarga.
Pasalnya, gadis cilik itu begitu rajin dan mandiri. “Neng itu anak ketiga. Kedua kakaknya, Arya dan Habib, usianya tidak terpaut jauh, tapi Neng-lah yang paling mandiri dan rajin. Anaknya juga nggak pemalu. Pernah jualan es, piscok,” ingat sang Nenek.
Baca: Bocah Malang Itu Dijemput Dua Orang Sebelum Ditemukan Tewas Dalam Kardus
Syaidah mengaku tak mendapat firasat tentang kematian Neng. “Tapi usai Lebaran lalu saya mendapat mimpi yang kurang enak,” ujarnya.
Ia menuturkan, “Waktu itu saya mimpi Neng lagi berenang pas banjir besar dan telanjang enggak pake baju. Setelah saya ingat-ingat, mungkin ini pertanda ya. Kan kata orang dulu, banjir menandakan akan kedatangan banyak tamu, dan tidak mengenakan baju artinya akan mendapat musibah,” jelasnya.
Syaidah menganggap musibah yang datang ke keluarganya sebagai cobaan yang harus dihadapi. “Yang saya sesali, kok Neng pergi begitu cepat,” isaknya.
Baca: Ratapan Nenek dari Bocah Dalam Kardus: "Betapa Sakitnya Dia..."
Seperti diberitakan sebelumnya, mayat bocah perempuan dalam kardus ditemukan tanpa identitas. Belakangan ketahui bocah dalam kardus yang ditemukan di Jalan Sahabat, RT 05/05 Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (2/10/2015) malam lalu adalah Neng. Jasad Neng ditemukan dalam kardus dengan kondisi tanpa busana dan terikat.
Swita Amallia