Dua dari tujuh korban kebakaran di Gunung Lawu, Rita Septi Nurikah (21) dan Awang Fery Pradika (25), berencana menikah tahun depan. Namun rencana itu pupus setelah api menghanguskan tubuh keduanya, Minggu (18/10/2015).
Rencana pernikahan Septi dan Awang sudah didengar sejumlah kolega dan keluarganya. Namun kapan persisnya kedua korban hendak menikah masih belum ada yang tahu.
Septi selain menjadi mahasiswi semester lima Fakultas Ekonomi di Universitas Soerja Ngawi juga bekerja di Kantor Notaris Prakoso Pranajaya SH, Ngawi. Sudah dua tahun Septi yang dikenal ramah dan supel itu bekerja sambil kuliah. Terkait rencana pernikahan itu juga didengar oleh rekan sekantornya. "Kami dengar juga begitu mau menikah," ungkap Prakoso Pranajaya SH kepada Surya, Senin (19/10).
Tak ada firasat apapun sebelum musibah menimpa Septi. "Dia hanya minta izin hari Sabtu (17/10) mau ada acara ke Gunung Lawu," ungkapnya.
Rekan-rekan sekantornya juga sempat kaget mendengar kabar yang menimpa Septi. "Dalam beberapa hari terakhir anaknya kelihatannya kurang fit," tambahnya.
Baca juga: Kisah Eko yang Selamat Usai Menerjang Api Gunung Lawu
Rupanya kepergian Septi ke Gunung Lawu tidak diketahui kedua orangtuanya, pasangan Suwito-Sundari, warga Desa Gelung, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi. Jika kedua orangtuanya tahu Septi hendak ke Gunung Lawu pasti dilarang, karena badannya akhir-akhir ini tampak kurang sehat.
Siti Rukayah (45), bibinya, mengaku kaget setelah mendapat kabar Septi menjadi salah satu korban kebakaran di Gunung Lawu. Terlebih selain Septi, empat saudaranya yang lain juga menjadi korban.
Mereka adalah Sumarwan (45) dan anaknya Nanang Setia Utama (14), keduanya meninggal dunia. Sementara keponakannya, yakni Novi Dwi Istiwanti (15), anak Sumarwan mengalami luka bakar cukup parah kini dirujuk ke Rumah Sakit Dr Moewardi, Solo. Sedangkan Eko Nurhadi, keponakan Sumarwan, mengalami luka bakar dan dirawat di RSUD Dr Soetomo.
Siti Rukayah mengaku juga mendengar keponakannya hendak menikah dengan Awang. Namun kapan rencana pernikahan itu belum diketahui jadwalnya. "Awang kan kakak kelasnya di Universitas Soerjo. Keduanya memang hobi naik gunung," ungkapnya.
Agung Bayu (29), keponakan Septi mengetahui rencana saudaranya hendak mendaki ke Gunung Lawu dari status di Facebook-nya. Terlebih sebelum berangkat juga sempat kontak-kontakan lewat SMS. "Tak ada yang aneh sebelum kejadian yang menimpanya. Kami kontak-kontakan dan Septi memberitahu mau muncak atau mendaki," ungkapnya.
Surya