arier Joo Won memang semakin berkibar setelah sukses membintangi drama The Gang Doctor. Akting dan chemistry yang terjalin kuat antara Joo Won dan lawan mainnya, aktris cantik Kim Tae Hee membuat drama ini memperoleh rating yang tinggi di negaranya.
NOVA mendapat kesempatan untuk melakukan interview dengan Joo Won. Berikut petikan wawancanya.
Banyak yang bilang Jakarta macet tapi begitu mendarat di bandara, ternyata saya bisa sampai ke hotel dengan cepat. Tidak tahu kenapa. Selain itu, saya senang dengan cuaca di Jakarta yang hangat.
Ya, itu adalah drama yang saya bintangi bersama Kim Tae Hee (artis yang sangat populer di Korea). Saya berperan sebagai Kim Tae-hyun, dokter bedah yang sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan adiknya. Kim Tae-hyun pun mulai praktik membantu Han Yeo Jin (Kim Tae Hee) yang sengaja dibuat koma oleh keluarganya sendiri karena alasan perebutan harta warisan.
Pertama, tentu saja saya bersyukur bisa dipasangkan dengan dia. Kim Tae Hee cantik, baik, ramah, dan sangat rendah hati. Di lokasi syuting, dia juga perhatian dan supel. Padahal, dia bisa saja mereka bersikap seperti bos atau belagu.
Saya berterima kasih bisa bertemu dengan aktris yang aktingnya klop sehingga membantu saya berakting sesuai dengan karakter yang diminta dalam drama itu. Karena kalau kamu tidak menyukai lawan main, itu akan terlihat dalam interaksi kita saat berakting. Bisa dari tatapan mata dan juga saat melakukan dialog. Penonton nanti juga pasti bisa merasakannya.
Saya juga banyak belajar dari Kim Tae Hee, terutama dalam hal bekerja sama dalam tim. Terutama kalau syuting di musim dingin, beberapa aktris menunjukan perhatiannya kepada semua orang. Bahkan kepada aktor dan aktris pendukung, mereka membagi-bagikan hotpack (kantong pemanas) miliknya sendiri atau membagi-bagi makanan.
Hal lain yang sangat membantu saya saat bekerja sama dengan mereka adalah keramahannya. Kadang saat pertama kali bertemu, saya masih merasa segan. Tetapi, mereka membuat saya lebih tenang dan bisa berkonsentrasi untuk berakting. Itu yang juga membuat saya sangat menghormati mereka.
Ada adegan di mana saya harus menggendong Kim Tae Hee. Pertama kali saya gendong dia, saya merasa dia sangat ringan. Dan, saya sama sekali tidak masalah jika harus menggendong dia.
Tetapi, berhubung pengambilan gambar itu dilakukan berulang-ulang kali, itu jadi pengalaman yang tak terlupakan. Bayangkan saya harus menggendong dirinya berulang kali dari pagi hingga sore. Saat melakukan itu, saya jadi bingung, ini sebenarnya adegan sedih atau lucu? He he he.
Sepintas karakter-karakter itu terlihat sama tetapi sebenarnya jika dilihat ke dalam lagi, untuk setiap karakter, dilema yang dihadapi masing-masing sangat berbeda. Dari dilema itu, saya jadi banyak belajar bagaimana menghadapi kondisi-kondisi seperti itu. Itu sebabnya saya tertarik memainkannya.
Dan, kenapa saya harus takut (terjebak stereotype)? Rasanya penonton juga bisa merasakan perbedaan-perbedaan dalam karakter yang saya mainkan sehingga tidak mungkin pilihan saya itu masuk dalam stereotype.
Dalam The Gang Doctor, Kim Tae Hyun diceritakan mau melakukan apa saja demi keluarganya. Kepeduliannya terhadap keluarga itulah yang saya anggap sebagai kesamaan saya dan karakter itu. Mungkin tidak sampai melakukan hal-hal ilegal seperti yang dilakukan Kim Tae Hyun, tapi saya rela melakukan apa saja untuk keluarga.
Awalnya saya tidak tahu kalau dia adalah orang Indonesia. Saya agak terkejut juga, sih, orang Indonesia bisa berakting dalam drama Korea. Tetapi kita bekerja dengan baik. Ia membawa teman-teman ke lokasi syuting dan kita sempat berfoto bersama-sama.
(Di luar dugaan, ia langsung mencopot sepatu kaki kirinya lalu sibuk melihat dan membaca merek sepatunya itu. Ketika tidak berhasil mengetahui nama merek sepatunya, ia cuma menggeleng-gelengkan kepala.)
“Ehm, Sin.. Sin... Apa sih ini? Aduh, saya juga tidak tahu nih! Hehe he.
Syanne