Shanty Persada: Tak Ada Waktu Bersedih Berjuang Melawan Kanker Payudara

By , Rabu, 4 November 2015 | 06:49 WIB
Shanti Persada (Nova)

Kami punya web www.lovepinkindonesia.org. Kami juga bikin grup Whatsapp. Setiap pagi kami saling menyapa. Ramai banget, namanya juga perempuan. He he he. Di grup juga ada dokter yang akan menjawab pertanyaan dari sisi medis, juga ahli nutrisi, pokoknya beragam.

Kami juga bikin member gathering setiap bulan. Kami adakan talkshow tentang banyak hal, misalnya healthy food atau sexual life setelah terkena kanker. Soalnya, kemoterapi akan mematikan sel-sel kewanitaan sehingga memang bisa mengganggu hubungan dengan pasangan. Tapi, tak cuma pasangan, pasien sendiri juga punya masalah. Sudah sakit, merasa bersalah karena tidak bisa melayani suami.

Kami panggil psikolog, dokter onkologi, bagaimana cara bicara dengan suami, kami panggil suaminya juga. Kadang juga mengadakan yoga atau olahraga bersama, dan sebagainya. Acara besarnya setiap bulan Oktober pas Bulan Peduli Kanker Payudara. Tahun ini, kami mengadakan Jakarta Goes Pink. Yang datang 9 ribu orang, padahal target kami cuma 5 ribu orang seperti tahun kemarin. Ada juga beauty class. Ya, dandan membuat kami lebih percaya diri.

Baca: Kanker Payudara: Makin Cepat Ditangani Makin Bisa Sembuh

Sekarang ada berapa jumlah member Lovepink?

Tahun 2014 member-nya 200-an, sekarang sudah sekitar 400 orang. Di satu sisi kami senang karena banyak yang bisa dibantu, tapi di sisi lain tidak senang juga karena berarti semakin banyak penderita kanker payudara. Data WHO, satu dari 8 perempuan terdiagnosa kanker payudara. Di Indonesia 1 dari 10 perempuan. Naik terus.

Kami juga punya member di daerah, tapi yang jalan baru di Yogyakarta. Di tempat lain masih satu-satu. Orang daerah itu, kan, tidak seterbuka orang Jakarta, bahkan ada yang masih menganggap penyakit ini sebagai kutukan.

Dari 400 member, 70 persen masih menjalani treatment. O iya, selain member gathering, kami juga melakukan visitation atau kunjungan ke pasien kanker payudara lain. Kami tak hanya membantu member, tapi juga yang bukan member. Misalnya ada kenalan member yang sedang dirawat di ICU, kami datangi. Kami bagi per wilayah. Member terdekat yang kami kirim. Ini agar Si Pasien tetap bersemangat dan tidak menyerah.

Kami juga memberikan edukasi ke kantor-kantor. Biasanya di jam makan siang. Cukup satu jam. Kami kampanyekan SADARI, cara paling gampang mendeteksi kanker payudara. SADARI penting karena 80% pasien kanker payudara datang ke dokter pada stadium yang sudah lanjut. Ini karena early detection campaign-nya tidak jalan. Di Singapura, misalnya, 80% pasien datang pada stadium dini karena kampanyenya sudah jalan. Bahkan tahun 2020, Singapura sudah memprediksi jumlahnya 0%. Semakin dini diketahui, pengobatan kanker payudara lebih simpel, biaya lebih murah, dan kesempatan hidup lebih besar.

Anda selalu bersemangat dan tampil percaya diri. Dari mana Anda mendapat semangat itu?

Saya sangat bersemangat karena saya tahu ada 400 orang yang menunggu saya. Jadi, saya nggak boleh kelihatan lemah di hadapan mereka. Apa pun akan saya hadapi.

Anda juga sedang menjalani kemoterapi?