Olimpiade Sains Nasional Pertamina

By nova.id, Sabtu, 17 Oktober 2015 | 09:00 WIB
OSN Pertamina (nova.id)

Lebih dari 26 ribu mahasiswa jurusan Sains dan Teknologi siap bersaing dalam kompetisi Olimpiade Sains Nasional Pertamina (OSN PERTAMINA) 2015. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara serentak di 33 Provinsi dari 42 Perguruan Tinggi Mitra di Indonesia. Pembukaan seleksi dilakukan Kamis (15/10)  oleh Muhammad Nasir, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Wisnuntoro, Corporate Secretary Pertamina. Muhammad Anis, Rektor Universitas Indonesia dan para Rektor serta pimpinan pejabat daerah se-Jabodetabek di Balairung Universitas Indonesia.

Babak seleksi provinsi merupakan tahap penyisihan pertama OSN PERTAMINA 2015, dengan jumlah peserta mencapai 25.671 peserta untuk kategori teori dan 357 peserta science project. OSN PERTAMINA 2015, merupakan perhelatan yang ke-8 dan sejak kompetisi sains bergengsi ini diadakan, telah menjaring lebih dari 120.000 peserta dari seluruh Indonesia.

“Dengan adanya kompetisi science project kami berharap bisa mendorong lahirnya riset teknologi dari kampus yang bisa mendukung pengembangan Energi Baru dan Terbarukan,” jelas Muhammad Nasir.

“Cita-cita Bauran Energi Pemerintah di tahun 2025 nanti, sekitar 25% dari seluruh penggunaan energi akan menggunakan Energi Baru Terbarukan. Oleh karena itulah, kami berusaha untuk meningkatkan minat dan kemampuan mahasiswa di bidang tersebut sejak dini, salah satunya melalui science project ini,” kata Wisnuntoro.

“Kami berharap dari kompetisi science project akan melahirkan ide-ide maupun gagasan-gagasan baru, yang bisa memberikan nilai lebih ke masyarakat. Pertamina juga akan membuka diri untuk pengembangan science project yang benar-benar tepat dalam memberikan solusi pengembangan energi terbarukan di masa mendatang,” tambahnya.

OSN PERTAMINA merupakan program CSR Bidang Pendidikan, sebagai implementasi dari visi Pertamina dalam mencerdaskan anak bangsa. OSN PERTAMINA 2015 diselenggarakan oleh PT. Pertamina (Persero) bersama Universitas Indonesia sebagai mitra kerjasama. Didukung penuh oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Perguruan Tinggi seluruh Indonesia.

Edwin