Riset: Jenis Celana Dalam Pria Pengaruhi Peluang Kehamilan Istri

By nova.id, Senin, 26 Oktober 2015 | 03:53 WIB
Justin Bieber dalam pemotretan iklan celana dalam (nova.id)

Studi baru menemukan bahwa jenis celana dalam yang dikenakan pria pun berpengaruh terhadap kemungkinan hubungan seks dan peluang kehamilan istri.  

Seperti ditulis The Sun, studi tersebut menemukan bahwa pria yang mengenakan celana dalam jenis brief memiliki kemungkinan lebih besar untuk sukses memperoleh keturunan.

Studi ini dihelat oleh National Institute of Child Health and Development dan Stanford University, Amerika Serikat.

Para ahli menguji 500 partisipan pria serta mempelajari jenis celana dalam yang biasa mereka kenakan.

Baca: Warna Celana Dalam Tentukan Gaya Bercinta

Selain itu, kebiasaan tidur partisipan pun turut diteliti selama 12 bulan.Lalu, hasilnya dibandingkan dengan kualitas sperma mereka.

Para ahli menemukan bahwa pria yang tidak mengenakan celana dalam saat pagi atau malam hari memiliki 25 persen kemungkinan yang lebih rendah memiliki kerusakan DNA pada sperma.

Partisipan pria yang tidur mengenakan celana dalam justru berpotensi mengalami keruaskan DNA pada sperma.

Singkatnya, pria yang tidak mengenakan celana dalam pada pagi atau malam hari memiliki kualitas sperma yang lebih baik. 

"Jenis celana dalam yang dikenakan pada pagi dan saat tidur di malam hari pun diasosiasikan dengan kualitas sperma. Parameter kualitas sperma yang lebih baik ditemukan pada pria yang mengenakan celanaboxer di siang hari dan tidak mengenakan celana dalam di malam hari," ungkap ketua tim peneliti. 

Temuan studi ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society for Reproductive Medicine di Baltimore, negara bagian Maryland, Amerika Serikat.

Baca: Suami Lebih Bergairah Saat Istri Kenakan Pakaian Dalam Senada

Studi ini pun diyakini mendukung studi yang pernah dilakukan di Inggris pada tahun 2012 yang menyimpulkan hasil yang hampir serupa.

"Kami telah mengetahui sebelumnya bahwa temperatur testis pria meningkat melalui paparan panas saat bekerja atau mengenakan celana dalam yang ketat. Lalu, mereka juga memiliki kualitas sperma yang lebih buruk ketimbang pria yang temperatur testisnya lebih dingin," tutur Allan Pacey, pakar fertilitas di University of Sheffield, Inggris.

Sumber: Kompas.com