abar bahagia itu disampaikan sendiri oleh Tya dan Arsyad di sela-sela melakukan fitting baju pengantin di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (21/10). “Tanggal 1 November (akad nikah dan resepsi) di Kuala Lumpur dan setelah itu tanggal 12 November di Palembang,” kata Arsyad.
Sebenarnya, lanjut Arysad, tak ada alasan khusus mengapa mereka sepakat menikah di tanggal itu. “Soalnya saya laki-laki suka susah untuk mengingat hari. Jadi cari yang gampang (diingat) saja, yaitu di tanggal 1,” tutur Arsyad dengan logat khas Melayu ini.
Fitting baju pengantin merupakan persiapan terakhir mereka menuju hari pernikahan. Kebetulan, Arsyad juga tengah berada di Jakarta, “Jadi bisa fitting bareng. Rencananya 2 busana ini akan digunakan di Palembang. Sedangkan untuk di Kuala Lumpur semua sudah diurus sama Mak Iti (sebutan untuk Siti Nurhaliza) dan akan memakai 3 busana,” beber Tya.
Mendekati hari bahagianya itu, pemeran Kinanti dalam sinetron Preman Pensiun ini mengaku segala persiapan sudah hampir selesai dilakukan. “Kalau yang di KL sudah selesai, tinggal persiapan di Palembang yang baru 80 persen.” Untuk konsep pernikahannya sendiri terbilang unik, yaitu digelar layaknya sebuah acara hiburan bertabur bintang. “Lebih banyak ke entertaiment, persembahan dan award show. Jadi tidak terlalu tradisional,” jelas Asyraf.
Sedangkan untuk di Palembang, keduanya sepakat menggelar acara dengan mengusung tema adat Palembang, yang merupakan daerah asal Tya.
“Konsepnya yang di Palembang kebalikannya, nih. Jadi konsepnya tradisional dan pakai adat Palembang. Cuma banyak hiburannya juga seperti tarian melayu dan lagu-lagu melayu yang memang tidak jauh berbeda dengan Malaysia,” tambah Tya.
Saat disinggung mengenai acara pernikahan yang lebih dulu dilakukan di negara asal sang calon suami, baik Tya maupun Asyraf rupanya memiliki pertimbangan tersendiri. Mereka pun sebenarnya sama-sama tahu kalau adat pernikahan, biasanya dilakukan di tempat keluarga mempelai perempuan terlebih dahulu.
Namun setelah melakukan diskusi panjang, akhirnya keluarga Tya tidak keberatan jika acara pernikahan dilangsungkan di Kuala Lumpur terlebih dulu.
“Saya bahagia karena pihak Tya menyanggupi hal tersebut (acara digelar oleh keluarga mempelai pria dulu). Dari segi hukum, di Malaysia (mengurus administrasi pernikahan) juga lebih mudah. Selain itu bapak saya tidak punya anak perempuan, jadi memang mau dibikin pesta meriah di sana,” ungkap Asyraf sembari tersenyum.
Sejak menjalin asmara dengan salah satu bangsawan Malaysia ini, Tya mengaku sudah siap lahir batin jika harus segera melepas masa lajang di usia yang terbilang muda. Bintang film Gending Sriwijaya ini pun awalnya tak percaya akhirnya berjodoh dengan Asyraf, pria yang bertemu dengannya di sebuah event di Jakarta beberapa tahun lalu.
“Jadi selama kurang lebih 1 tahun kami berdua temenan dulu. Setelah itu ketemu lagi baru menjalin hubungan yang lebih serius,” kata Tya. Dalam perjalanannya, Tya semakin bersyukur bisa dipertemukan dengan sosok Asyraf. Ia menilai Asyraf sangat cocok untuk menjadi pendamping hidupnya.
“Dia sebenarnya masih muda tapi pola pikir dewasa dan bertanggung jawab. Asyraf juga baik, sopan, ramah dan suka banget ketawa,” ungkapnya sambil melirik mesra Asyraf.
“Tya juga orangnya lembut. Dia pandai menjaga hati dan pandai bawa diri. Yang terpenting saya sama dia juga sama-sama memiliki impian besar,” sambung Asyraf yang balas memuji calon istrinya itu.
Setelah resmi menikah, rencananya Tya akan segera diboyong ke Malaysia dan menetap di sana. Hal tersebut sempat menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan kariernya di Tanah Air. Maklum, saat ini Tya termasuk salah satu bintang muda yang namanya tengah bersinar di dunia entertaiment. Perannya sebagai Kinanti di sinetron Preman Pensiun dinilai sangat pas. Apalagi sinetron itu akan segera dibuat season ketiganya dalam waktu dekat ini.
“Yang namanya kodrat istri, kan, ikut suami, jadi Tya memang sudah pikirkan untuk tinggal di Malaysia tapi tidak meninggalkan sepenuhnya karier di Indonesia. Kalau lagi ada pekerjaan, ya, pulang ke sini,” sahut Tya bijak.
Sebagai suami Asyraf pun seolah tak mempermasalahkan jika Tya harus bolak balik Malaysia-Indonesia demi mengejar karier. “Yang namanya rezeki itu sudah ada yang atur. Tak mesti di Indonesia karena di mana saja kita berada yang penting kerja keras,” lanjut Asyraf.
Bahkan keduanya sepakat agar Tya dapat mengembangkan kariernya sebagai penyanyi di Malaysia. “Saya ingin dia menjadi penyanyi di Kuala Lumpur karena peluangnya cukup besar. Dia mempunyai bakat menyanyi dari kecil. Dia juga sudah ngobrol banyak dengan Mak Iti. Tya akan saya upayakan menjadi penyanyi hebat di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Jadi saya tak masalah dia sambung karier di Malaysia,” ungkap Asyraf yang diamini langsung oleh Tya.
“Iya Tya sudah sharing dengan Mak Iti bagaimana menjadi penyanyi yang baik. Katanya saya harus banyak latihan, tak lupa Mak Iti juga kasih wejangan untuk urusan rumah tangga. Walau menyanyi tapi harus tetap fokus utama adalah keluarga,” tutur Tya.
CAROLINE PRAMANTIE