Berita tentang terkuaknya tarif kencan Tyas Mirasih sebesar Rp 25 juta memancing rasa ingin tahu begitu banyak pihak. Benarkah informasi tersebut? Pasalnya, informasi tersebut diungkap di pengadilan oleh ketua majelis hakim, Muchtar Effendi.
"Terdakwa (RA) mengenalkan Tyas Mirasih dan menerima uang sebesar Rp 25 juta. Rp 20 juta untuk Tyas dan Rp 5 juta untuk terdakwa," kata hakim Muchtar di ruang sidang. Informasi tersebut berasal dari pengakuan Robby Abbas, mucikari artis yang saat ini statusnya sebagai terdakwa.
Baca: Terungkap di Persidangan, Tarif Kencan Tyas Mirasih Rp 25 Juta!
Sekitar sepekan berselang, Tyas Mirasih akhirnya buka suara soal kabar tarif kencan Rp 25 juta itu.
Di akun instagram pribadinya, Tyas mengunggah sebuah gambar hati bertuliskan "Listen To Me". Gambarnya memang biasa saja, tapi justru tulisan yang menyertainya, yang memancing rasa penasaran.
Bagaimana tanggapan Tyas Mirasih tentang tarif kencan Rp 25 juta tersebut?
"Sore semua teman2, skrg saya mau buat pernyataan dan klarifikasi terkait perkara yg saat ini menyeret nama saya. Alhamdulillah krn perkara ini sudah berkekuatan hukum tetap, saya akan buat pernyataan dan klarifikasi, bahwa saya sama sekali tidak terlibat dalam kasus RA maupun perbuatan asusila lainnya, bahwa dlm sidang putusan kasus RA, tidak benar nama saya disebut terbukti melakukan perbuatan asusila, maka dgn ini saya minta agar pihak2 yg terus menyudutkan saya dgn menyebar berita tidak benar, untuk mencabut dan men stop pernyataannya terkait pemberitaan ttg saya yg tidak benar tersebut."
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Tyas menanggapi kabar tersebut melalui akun instagramnya. Beberapa hari setelah berita soal tarif kencannya beredar, Tyas unggah fotonya menggunakan baju hitam bertuliskan "Sorry, I'm Not Listening" yang besar kemungkinan berhubungan dengan kasus yang tengah menerpanya.
Baca: Tyas Mirasih: Sorry, I'm Not Listening
Seperti yang diberitakan sebelumnya, PSK berinisial TM, yang belakangan diketahui adalah pesinetron Tyas Mirasih, dikabarkan terbilang PSK yang aktif meminta 'pekerjaan' kepada Robby.
Hal itu disampaikan oleh kuasa hukum Robby, Pieter Ell. Dalam satu minggu, bahkan Tyas bisa beberapa kali melayani tamu yang dibawa oleh Robby dengan pembagian hasil yang mereka sepakati.