Perempuan mana yang tidak suka ngemil? Pasti kebanyakan dari Anda sangat suka menyantap hidangan ringan yang manis, asin atau gurih di sela-sela kesibukan atau waktu santai. Bahkan, tak jarang sebagian orang justru lebih memilih ngemil ketimbang makan berat dengan menu bervariasi.
Tapi, apakah dampak kebiasaan ngemil bagi kesehatan?
Baca: Mestinya, Makan Malam Paling Lambat 2 Jam Sebelum Tidur
Ternyata, kebiasaan mengemil dan nilai indeks glikemik (IG) memiliki hubungan yang sangat erat. Atau dengan kata lain, dampak ngemil bikin gula darah naik. Masalah utamanya karena banyak orang salah atau kebablasan memilih jenis makanan ringan atau camilan yang tidak sehat sehingga dapat memicu masalah kesehatan yang serius suatu saat nanti.
Seperti yang dikatakan oleh dr. Sintoso Pujianto dalam buku ‘Sehat itu Enak dan Perlu’, terbitan Penerbit Buku Kompas, makanan yang dimasak lama atau dipanaskan berulang juga meningkatkan nilai IG. Misalnya, memasak rendang membutuhkan waktu lama, seperti memasak santannya dari cair menjadi kering. Meski enak, namun Anda harus berhati-hati karena kandungan IG-nya sangat tinggi.
Baca: Riset: Susah Tidur Bikin Anak Lebih Suka Ngemil Daripada Makan
Kemudian, makanan cair ternyata lebih lama dicerna dibandingkan makanan berbentuk padat. Semakin cair, maka semakin sedikit kandungan seratnya sehingga makanan akan mengandung nilai IG yang tinggi.
Sedangkan, makanan padat atau berbentuk utuh mengandung banyak serat, misalnya buah-buahan. Nah, jadi mengonsumsi buah sebaiknya langsung dimakan tanpa dibuat jus.
Baca: Agar Berat Badan Turun, Kudap Makanan Ini Sebelum Tidur
Selain itu, untuk memperoleh nilai IG yang rendah, sebaiknya kita memperhatikan juga kandungan serat pada makanan, karena serat akan membentuk suatu benda besar yang merangsang pergerakan usus serta memperlambat penyerapan glukosa.
Berikut di atas penjelasan mengenai dampak kebiasaan ngemil penyebab kadar gula darah naik yang berujung pada meningkatnya berat badan.