Dokter Muda Ini Dikabarkan Meninggal Karena Tak Punya Biaya Evakuasi

By nova.id, Kamis, 12 November 2015 | 00:35 WIB
Dionisius Giri Samudra (nova.id)

Dionisius Giri Samudra, dokter muda yang sedang mengikuti program internship di Rumah Sakit Cenderawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Arun, Provinsi Maluku, dikabarkan meninggal dunia, Rabu (11/11/2015) sekitar pukul 18.00 WIT.

“Selamat jalan Dr. Dionisius Giri Samudra. Satu lagi dokter meninggal di tempat tugas,” demikian ditulis dokter Bambang Budiono, dokter pada Rumah Sakit Awal Bros Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, melalui akunnya pada Facebook, Rabu hari ini pukul 18.25 Wita.

Sebelum dikabarkan meninggal, dokter muda asal Makassar itu menderita demam ditambah penurunan kesadaran dan trombositnya mencapai 50 ribu.

Dia tak dapat ditangani dokter di tempat kerjanya sebab fasilitas sangat terbatas sehingga harus dirujuk, setidaknya ke rumah sakit di Makassar, daerah asalnya.

Baca juga: Ibu Muda ini Meninggal Dunia Akibat Kebiasaan Minum 8 Liter Soda dalam Sehari

Sejumlah rekannya sesama dokter pun berusaha mencarikan solusi agar cepat dirujuk, namun sulitnya alat transportasi menjadi kendala.

Bayangkan, perjalanan dari Dobo, Ibu Kota Kabupaten Aru ke Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku, jika menggunakan pesawat udara membutuhkan waktu hingga 3,5 jam.

Jadwal penerbangan pun tidak menentu. Lebih lama lagi jika menggunakan kapal laut.

“Namun ada kendala dalam hal biaya untuk evakuasinya...selain itu juga mengenai pesawat yang akan menjemput ke sana...,” tulis dokter Bambang melalui akunnya pada Facebook.

Jika dokter Dionisius harus dievakuasi menggunakan biaya dipastikan sangat sulit.

Informasi diperoleh, gaji dokter peserta internsip hanya sekitar Rp 2,5 juta.

Dionisius mulai bertugas di RS Cenderawasih, Juni 2015, sesuai informasi yang di-posting pada akunnya pada Facebook.

Edi Sumardi / Tribun