Dewa Ketut Raka, salah satu anggota satpam yang pernah bertugas di rumah Margriet Christina Megawe, mengaku sempat melangkahi lubang kubur Engeline di pekarangan rumah korban, Jalan Sedap Malam Nomor 26, Denpasar.
"Saya tidak menyangka itu lubang kuburnya. Saya sempat langkahi lubang itu, saya kira lubang sampah," kata Dewa Ketut Raka di Denpasar, Selasa (17/11/2015).
Hal ini disampaikan saat ia berada di Pengadilan Negeri Denpasar untuk menunggu jadwal menjadi saksi dengan terdakwa Agustay Handa May dalam perkara pembunuhan Engeline.
Dewa yang ditugaskan oleh Surya Patriot Mandala di rumah Margriet dan bekerja pada 4-10 Juni 2015 ini juga pernah memeriksa pekarangan jika Margriet tidak ada di rumah.
"Kalau Bu Margriet tidak ada di rumah, saya masuk sambil periksa-periksa pekarangan, siapa tahu menemukan petunjuk. Akan tetapi ya itu, enggak nyangka itu lubang kuburnya. Sadis sekali," tambahnya.
Baca juga: Duh, Engeline Disuruh Membersihkan Kandang Ayam Hingga Pukul 11 Malam
Saat pencarian lubang kubur Engeline, Dewa juga bercerita bahwa memang ada bau yang menyengat. Namun, dia mengira itu adalah bau bangkai ayam.
Namun, setelah kubur digali, barulah bau sangat terasa, kondisi basah dan dibungkus kain dengan posisi jenazah ditekuk.
Engeline dibunuh pada 16 Mei 2015. Ia ditemukan terkubur di pekarangan rumahnya pada 19 Juni 2015. Dua orang yang didakwa dalam kasus ini adalah ibu angkatnya, yaitu Margriet Christina Megawe, dan pembantunya, Agustay Handa May. Selasa (17/11/2015) ini, sidang lanjutan digelar dengan menghadirkan para saksi.
Sri Lestari / Kompas.com