Seperti dijelaskan dr. Saiful Juhdi, Sp.OG, kebersihan dan kesehatan organ kewanitaan penting dijaga. Bila tidak, bisa menimbulkan masalah yang cukup serius. Salah satu contohnya adalah infeksi bakteri pada organ vagina.
Infeksi area organ vagina bisa terjadi bila kesehatan dan kebersihannya tak dijaga dengan baik. Selain terasa gatal, perih, terjadi iritasi, juga mengeluarkan aroma tak sedap. Perlu kita ketahui, sebenarnya secara alami, vagina mengeluarkan lendir untuk menjaga tingkat pH organ intim agar tetap seimbang. Dengan demikian, bakteri-bakteri baik dapat berkembang biak dan mencegah terjadinya infeksi.
Baca: Awas! Jangan Sampai Vagina Robek Saat Bercinta
Namun, jika tingkat pH tak seimbang, vagina berisiko mengalami infeksi. Nah, salah satu infeksi vagina yang sering terjadi adalah bacterial vaginosis di mana kondisi pertumbuhan bakteri di vagina meningkat tak seperti biasanya. Alhasil, kondisi ini pun bisa menimbulkan aroma tak sedap. Untuk hal ini, perlu diperiksakan pada dokter sehingga mendapat pengobatan yang tepat.
Baca: 7 Hal Konyol yang Bikin Vagina Jadi Sedih, Penting Disimak!
Menjaga kebersihan organ vagina harus dilakukan secara rutin serta dengan cara yang benar.
Setiap mandi atau buang air kecil juga buang air besar, upayakan untuk membersihkan organ intim dari arah depan ke belakang. Bukan dari belakang ke depan karena berisiko berpindahnya dan masuknya mikroba dari area anus ke vagina dan saluran kemih. Bila memungkinkan gunakan air hangat lantaran bisa membuat efek relaks, sekaligus meringankan rasa nyeri bila sedang haid.
Baca: 7 Cara Atasi Masalah Vagina Kering Secara Alami
Kemudian, keringkan organ intim Anda. Jangan lupa untuk mengeringkan vagina menggunakan handuk bersih dan kering. Hindari menggunakan bedak di sekitar area kewanitaan karena bisa berisiko menimbulkan iritasi.
Baca: 6 Langkah Vagina Sehat Terawat
Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika:
-Cairan vagina menunjukkan perubahan warna, bau dan peningkatan/volume, apalagi disertai dengan demam.
-Organ kewanitaan tampak kemerahan, terasa gatal atau iritasi.
-Terjadi perdarahan atau vlek yang di antara siklus menstruasi, setelah berhubungan seksual.
-Terdapat massa atau tonjolan pada vagina yang dirasa tidak wajar.
Hilman Hilmansyah/TabloidNOVA