Christine Hakim Suka Jepang Karena Mirip Dengan Indonesia

By nova.id, Senin, 30 November 2015 | 05:00 WIB
Christine Hakim (nova.id)

Tabloidnova.com – Tak salah jika aktris Christine Hakim dianugrahi penghargaan bintang 'The Order of The Rising Sun, Gold Rays with Rosette' oleh pemerintahan Jepang atas kontribusi dalam pertukaran budaya Indonesia dan Jepang. Seusai menyaksikan “A Samurai’s Chronicle” di pekan Japanese Film Festival, ia tak henti-hentinya memuji sang sutradara film, Takashi Koizumi, yang dianggap cerdas dalam menampilkan akhir film.

“Saya suka dengan akhir film ini yang tidak menampilkan adegan harakiri-nya karena membuat film menjadi cantik,” ujar aktris 58 tahun ini di sesi tanya jawab di akhir pemutaran.

Secara pribadi, Christine Hakim mengungkapkan jika ia jatuh cinta pada budaya Jepang karena banyak nilai budaya yang sebenarnya mirip dengan budaya di Indonesia.

“Budaya Jepang banyak menyimpan nilai kehidupan. Ya, mulai menyangkut relationship, kesetiaan, integrity, dignity, semua ada. Jepang dan Indonesia itu sangat kaya budayanya, tetapi yang membuat saya menghargai dan juga respect dengan Jepang adalah mereka kuat dalam mempertahankan budaya-budaya mereka. Sangat berbeda dengan di sini. Kalau kita berusaha menjaga hal-hal yang klasik seperti ini, orang akan menganggap kita ini kuno. Itu adalah pembodohan. Mindset kita yang harus diubah,” terangnya.

Itu sebabnya ia tidak menutup rasa keprihatinan dengan generasi muda sekarang yang lebih tertarik untuk menyerap atau meniru pengaruh budaya-budaya yang lebih kekinian.

“Saya kadang suka bingung dengan orang-orang di sini yang begitu mengilai budaya pop Korea. Boleh-boleh saja, kita menyukai budaya seperti itu. Namun, jangan lupa jika Indonesia memiliki 300 lebih grup etnik. Seharusnya, kita berangkat dari situ. Banyak yang bisa digali di situ. Saya mengambil contoh saja dari seni bela diri. Banyak sekolah unggulan saya perhatikan, mereka malah mengajarkan taekwondo, karate atau thai boxing. Kenapa mengembangkan itu? Padahal, kita punya pencak silat dan pencak silat kita sangat kaya. Ada pencak silat Harimau dari Sumatera Barat, ada yang Cimande sampai Betawi. Sementara dunia barat malah berusaha mempelajari pencak silat karena pencak silat kita kan betul-betul martial art. Aneh kan?”

Syanne/Tabloidnova.com