Usia Ibu Saat Melahirkan Berdampak pada Kesehatan Mental Anak?

By nova.id, Kamis, 3 Desember 2015 | 11:30 WIB
Pengaruh usia melahirkan ibu dengan kesehatan mental anak saat dewasa. (nova.id)

Sebuah studi menemukan bahwa usia ibu saat melahirkan bisa mempengaruhi kesehatan mental anak ketika dewasa. Studi lebih jauh memaparkan jika anak-anak dengan ibu berusia lebih tua memiliki risiko yang lebih besar menderita gangguan autism spektrum, bipolar, dan skizofrenia.

Sementara studi lain menemukan pengaruh usia ibu saat melahirkan, misalnya soal melahirkan pada usia remaja yang berujung pada risiko anaknya akan mengalami gangguan mood, tindak kriminal dan penggunaan obat-obatan terlarang.

Namun, dalam studi terbaru dari University of Western Australia, fokusnya adalah pada gejala depresi dan kecemasan dan bukan diagnosa penyakit untuk melihat bagaimana usia orang tua mempengaruhi anaknya.

Baca: Tanpa Figur Ayah, 63% Anak Alami Gangguan Psikologis!

Penelitian untuk menguji hubungan usia ibu saat melahirkan mempengaruhi kesehatan mental anak dilakukan kepada 1.220 orangtua dari Western Australia Pregnancy Cohort Study. Partisipan mulai mengikuti penelitian sejak masa kehamilan pada 1989-1991. Peneliti kemudian melakukan pemeriksaan lanjutan kepada para orangtua ini selama 20 tahun melalui survei, di mana orangtua melaporkan gejala depresi, kecemasan dan stress anak-anak mereka.

Baca: Dekat dengan Ayah Bikin Kesehatan Mental Anak Lebih Terjaga!

Penelitian akhirnya menemukan bahwa anak perempuan yang ibunya melahirkan di usia 30 sampai 34 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk memperlihatkan gejala depresi, kecemasan dan stress dibandingkan anak perempuan yang ibunya melahirkan di usia yang sedikit lebih muda (25 – 29 tahun).

Risiko usia ibu saat melahirkan berdampak pada kesehatan mental anak ini meningkat pada anak perempuan dengan ibu yang melahirkan di usia lebih dari 35 tahun. Namun, para peneliti tidak menemukan hubungan antara usia ayah dan gejala depresi, kecemasan atau stress pada anak perempuan, juga hubungan antara usia orang tua dengan kesehatan mental anak laki-laki.

Baca: Yang Terjadi Jika Kehadiran Anak Tidak Diharapkan

Studi sebelumnya yang menilai diagnosa menemukan adanya hubungan dengan usia ayah yang lebih tua dengan gangguan mood. Karena studi ini menemukan hasil yang berbeda, para peneliti menyimpulkan bahwa jika hanya sebatas gejala (dan bukan diagnosisnya), hubungan antara usia ibu dengan kesehatan mental anak perempuan mungkin lebih dipengaruhi oleh interaksi keduanya.

Baca: Terus Didampingi Pengasuh, Benarkah Anak Jadi Tidak Bisa Mandiri?

Sulit untuk menentukan penyebab mengapa anak perempuan mengalami gejala depresi, kecemasan dan stress, karena bisa saja fenomena in itidak berhubungan dengan usia ibu saat melahirkan, bisa saja sebenarnya pengaruhnya adalah usia orang tua pada saat melaporkan gejala anak-anaknya, bukan usia saat melahirkan. Atau hubungannya bisa saja ada pada fakta bahwa wanita yang lebih tua lebih rentan terhadap menopause dan berbagai masalah kesehatan lain yang membuat anak perempuannya stress.

Agra Winona/intisari-online Sumber: Huffingtonpost