PIN 2015, Ini Pesan Dari Rieny Hassan

By nova.id, Minggu, 6 Desember 2015 | 04:08 WIB
Rieny Hassan (nova.id)

Tabloidnova.com - Setelah melewati malam puncak penganugerahan Perempuan Inspiratif NOVA 2015 pada Sabtu (5/12) malam, hari kedua karantina para pemenang PIN 2015 di Jakarta, Minggu (6/12), masih diisi dengan berbagai kegiatan menarik. Ke-12 pemenang PIN 2015 berkesempatan untuk mengikuti sharring session psikologi bersama Ibu Rieny Hasan. Bertempat di President Suites, Hotel Double Tree by Hilton, acara yang dimulai pukul 09.00 pagi ini berlangsung dengan suasana yang sangat akrab. Talkshow dibuka dengan ungkapan kebahagiaan Ibu Rieny bisa bertemu dengan para pemenang PIN 2015. "Saya selalu mengapresiasi acara seperti ini karena saya tahu saya akan bertemu dengan perempuan luar biasa," ungkapnya Terkait dengan perjuangan para pemenang PIN 2015, Ibu Rieny berharap agar ke-12 perempuan hebat ini selalu memelihara energi positif yang ada di dalam diri para pemenang PIN 2015. Karena, "Di dalam keterbatasan setiap orang, pasti tersimpan kelebihan. Dan saya percaya itu ada di dalam diri ibu-ibu sekalian." Tak lupa Ibu Rieny pun meminta para pemenang PIN 2015 untuk berbagi sisi positif yang selama ini mereka jaga.

"Banyak rintangan yang harus saya jalani selama 35 tahun ini. Saya hanya memiliki 1 anak dan mempunyai seorang cucu. Tapi saya mandiri untuk menjalani hidup ini. Saya berjuang untuk hidup ini meski saya memilih untuk tidak menikah lagi," ungkap Sonta Situmorang yang menang PIN 2015 untuk kategori Seni dan Budaya.

Cerita kehidupan Sonta yang langsung mengundang air mata ini pun langsung direspon oleh Ibu Rieny, "Untuk seorang perempuan, pencapaian Ibu sangat luar biasa. Teruslah menenun dengan cinta dan hasilkan yang terbaik."

Cerita positif lain datang dari Maizidah Salas pemenang PIN 2015 dari kategori seni dan budaya yang mempunyai mimpi-mimpi besar di masa sekolahnya namun harus hancur lantaran perbuatan tak menyenangkan dari sang kakak kelas. Pernikahannya pun diwarnai dengan aksi KDRT.

"Selama hampir 21 tahun trauma itu terus ada dalam diri saya. Tapi saya berusaha untuk bangkit menjalani kehidupan ini demi anak saya. Alhamdulillah saat ini saya memiliki suami yang mendukung seluruh usaha saya. Apa yang saya lakukan ini merupakan salah satu bentuk 'balas dendam' saya di masa lalu karena kebodohan saya. Saya enggak mau orang lain di luar sana mengalami hal yang sama seperti saya. Kini, saya membuat kampung buruh migran. Meski tak digaji saya yakin Allah akan memberikan rejeki dari jutaan pintu bahkan milyaran pintu lainnya." Adapun Heni Sri yang menang dari kategori Pendidikan mengungkapkan, "Yang saya punya saat ini hanya kelembutan dan cinta. Karena bagi saya kelembutan itu merupakan kekuatan terbesar perempuan." CAROLINE PRAMANTIE