Tabloidnova.com - Bulan Juni 2015, Purwatif Fatima Kusnan bercerai dengan suaminya yang berprofesi sebagai supir angkutan umum.
Rumah kontrakan di wilayah Cibuluh, Bogor Utara, Kota Bogor, harus ditinggalkan karena tak sanggup untuk membayarnya.
Sejak itu, Fatima bersama anaknya Ghantara Cosmo Arribath Jofano (8) hidup sebagai tunawisma. "Kami tidur di emperan toko, buat makan saya cari uang dengan jual plastik," ujar Fatima
Sebelum berangkat ke sekolahnya, bocah genius ini selalu ikut dengan Fatima menjual plastik. "Ikut saya lah dia, malah bantu saya jualan," kata Fatima.
Bukan hanya berjualan plastik, wanita kelahiran Semarang tahun 1970 ini pun kerap menjadi buruh para pedagang buah dan sayur.
"Saya suka disuruh jual buah dan sayuran sisa, kadang kalau barang turun saya disuruh hitung, biasanya dapat Rp 10 ribu," ujarnya.
Ghatara Cosmo Arribath Jofano hanya anak seorang penjual kantung plastik di Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor.
Baca juga: Miris, Bocah Genius Asal Bogor Itu Kini Hidup Terlunta-lunta
Hidupnya pas-pasan dan tidak memiliki tempat tinggal. Setiap malam, Ghatara dan ibunya Purwanti Fatima Kusnan (45) tidur di emperan toko. Tapi, siapa yang menyangka kalau anak ini jenius memiliki IQ 130 diatas rata-rata orang Indonesia.
Saat ini, Purwanti Fatima Kusnan sedang berusaha mencari bantuan beasiswa untuk menyekolahkan anaknya. Fatima pun mencoba mencari peruntungan dengan datang ke Kantor DPRD Kota Bogor.
"Saya mau ketemu pak Ujang Sugandi (anggota DPRD), saya mau minta bantuan," kata Fatima, Kamis (10/12/2015).
Sejak Juni 2015 lalu, Fatima hidup menjanda karena ditinggal pergi suaminya. Selama hampir tujuh bulan lebih, Fatima dan Ghantara menjadi tunawisma.
"Kami tidak punya rumah, tidur di emperan toko Pasar Anyar," ujar wanita kelahiran 1970 ini.
Soewidia Henaldi / Tribun