Sunat atau sirkumsisi memang bertujuan untuk kesehatan dan kebersihan organ kelamin. Selain tradisi, sunat merupakan pembedahan untuk menghilangkan sebagian kulit yang menutupi kepala penis.
Berbagai mitos seputar sunat seringkali muncul. Salah satunya mengenai tumbuh kembang anak lebih cepat setelah disunat.
Baca: Bedanya Bercinta dengan Pria yang Disunat dan Tidak Disunat
Ya, mitos seputar sunat yang mengatakan jika tumbuh kembang anak lebih cepat setelah disunat memang menjadi pertanyaan banyak orangtua. Terlebih, anak zaman modern sekarang juga diliputi ragam penyakit yang dikhawatirkan terkait oleh kebersihan serta kesehatan organ kelaminnya.
Berikut jawaban Dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS dari klinik Rumah Sunatan, seperti yang dilansir oleh KompasHealth soal fakta-fakta sunat dalam acara peluncuran “Mahdian Klem” di Jakarta, Sabtu (12/12).
Baca: Ternyata, Pria yang Disunat Lebih Minim Risiko Terkena HIV/AIDS!
Mitos jika setelah disunat, pertumbuhan anak menjadi lebih cepat Faktanya, pertumbuhan seorang anak tidak berhubungan langsung dengan sunat. Faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah hormon, gizi dan keturunan.
"Hanya kebetulan saja kalau misalnya anak setelah di sunat menjadi lebih cepat. Karena budaya orang Indonesia di sunat bersamaan dengan usia masa pertumbuhan, yaitu sekitar 10 - 12 tahun," kata dr. Mahdian.
Baca: Pilih Sunat yang Mana?
Mitos jika setelah disunat tidak boleh makan telur dan daging Mitos ini salah! Menurur dr. Mahdian, justru makanan tersebut mengandung protein tinggi yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Manfaat protein adalah untuk membentuk jaringan sel yang rusak dan berperan dalam tumbuh kembang anak.
Baca: Parafimosis, Penjelasan Klinis dari Fenomena "Anak Disunat Jin"
Mitos jika ada kasus anak yang disunat oleh jin Ini sudah jelas salah. Ada gangguan pada penis yang menyebabkan kulup penis tertarik ke belakang dan tidak bisa dikembalikan.
Baca: Bila Anak Harus Segera Disunat
"Misalnya saat anak sedang bermain, lalu kulup atau kulit kepala penisnya menjadi tertarik ke belakang dan tidak dapat kembali seperti semula. Ini sekilas seperti sudah di sunat. Kalau terjadi seperti ini, sunat justru perlu dilakukan untuk membuang kulit tersebut" paparnya.
Baca: Mikropenis, Kelainan Penis pada Anak Akibat Kondisi Kandungan Muthia Zulfa/KompasHealth