Tips Mendidik Anak Tukang Bantah dari Psikolog

By , Jumat, 18 Desember 2015 | 11:15 WIB
Tips Mendidik Anak Tukang Bantah dari Psikolog (Nova)

Anda adalah orangtua yang memiliki buah hati dengan sifat pembantah? Anda tidak sendirian! Pasalnya, sebuah survei yang dilakukan di Amerika mengatakan jika generasi Z sekarang ini cenderung bersikap kontradiktif serta emosional.

Entah karena pengaruh pola pengasuhan ataupun faktor gaya hidup yang kebablasan. Nyatanya, tips mendidik anak tukang bantah merupakan hal yang tidaklah mudah. Apalagi, rentang usia anak membutuhkan perlakuan khusus yang tetap berpegang pada pedoman pola mendidik anak yang tepat dan sehat bagi perkembangan psikologisnya.

Ayoe Sutomo, psikolog, membeberkan tips mendidik anak tukang bantah secara khusus pada tabloidnova.com . Menurut psikolog yang juga berprofesi sebagai presenter di sebuah program televisi di stasiun televisi swasta ini, tips mendidik anak tukang bantah bisa dilihat dari berbagai aspek.

Baca: Tips Mendidik Anak Hiperaktif di Sekolah

Misalnya, tipe anak tukang bantah yang lebih bersifat menunda setiap kewajiban atau tugas yang harus dikerjakan. Umumnya, kalimat yang biasa diucapkan adalah, “Iya, nanti bu,”, atau “Sebentar, masih mengantuk,” dan sebagainya.

Bagi tipe anak tukang bantah seperti di atas, dapat diterapkan sistem bernegosiasi waktu, kemudian pola komunikasi yang tidak satu arah seperti mengajak diskusi untuk membuat komitmen waktu. Orangtua mengikuti komitmen tersebut dan mengingatkan anak ketika waktu akan mencapai batasnya.

Baca: Orangtua, Begini Cara Mengasuh dan Mendidik Anak Generasi Alfa

Model komunikasi yang diterapkan seperti ‘Adik mau mandi berapa menit lagi?,’, kemudian tunggu jawaban anak misalnya 10 menit lagi atau setelah habis filmnya. Orangtua ikuti, tapi setelah menit selesai, Anda kembali mengajak anak memenuhi janjinya untuk mandi.

“Kalau settingannya lagi nonton televisi terus Anda matikan. Ajak anak masuk kamar mandi, tapi emmang orangtua harus pandai memiliki strategi dengan memajukan deadline waktu. Cara ini melatih kemampuan negosiasi anak sekaligus kemampuan mengambil keputusan, tanggung jawab dan disiplin,” ujar Ayoe.

Baca: 10 Cara Cerdas Mengasuh Anak

Nah, untuk tipe anak tukang bantah yang bersifat pemalas atau berkilah seperti “Ah, kata temanku, nggak begitu, kok,”, Ayoe menganjurkan ajakan pola diskusi dan pengajuan pertanyaan.

“Dengarkan anak dan hargai pendapatnya. Orangtua juga harus bisa memberi penjelasan yang masuk akal jika memang orangtua merasa apa yang disampaikan anak mengada-ada. Terapkan pola komunikasi  berdasarkan data dan fakta karena tipe anak ini biasanya bukan mencari alasan, tapi justru tidak tahu alasan mengapa orangtua memberi tugas atau perintah,” tutup Ayoe.