Ungkapan Sayang untuk Ibu Tak Cukup Berupa Kado, Tapi Juga Ekspresi Verbal

By , Selasa, 22 Desember 2015 | 11:30 WIB
Ungkapan Sayang untuk Ibu Tak Cukup Berupa Kado, Tapi Juga Ekspresi Verbal (Nova)

Apa arti seorang ibu bagi Anda? Rasanya sulit mendeskripsikan sosok ibu yang begitu berjasa melahirkan dan membesarkan kita ke dunia. Lucunya, saking terasa susah mengungkapkan besarnya rasa cinta kita, banyak orang yang malah memilih menyatakan cintanya hanya lewat pemberian materi berupa hadiah mewah atau makan malam. Padahal, cara mengungkapkan rasa sayang kepada ibu bisa lebih dari itu.

Hal ini pula yang diutarakan oleh psikolog, Ratih Ibrahim, pada media briefing Nivea #PSILOVEMAMA, Kamis (12/12), di Restoran Bunga Rampai, Menteng, Jakarta.

“Orang sering menyalahartikan bahwa cara menunjukkan rasa sayang pada orangtua atau ibu cukup lewat membelikan pakaian mewah, memberi uang atau menyediakan fasilitas mahal. Pendapat itu keliru besar! Pasalnya, orangtua dan ibu butuh ekspresi verbal dengan mengatakan ‘aku sayang mama’,” tegas psikolog yang menggagas konsep Joy Parenting tersebut.

Baca: Psikolog: Generasi Sekarang Malu Bilang ‘I Love You’ ke Ibunya!

Ia pun mengaku heran jika ada orang yang menganggap bahwa mengekspresikan cinta itu tidak perlu atau tidak terlalu penting. Padahal, kenangan soal mama atau ibu mengandung self conciusness yang berharga dan meresap ke dalam nilai-nilai kehidupan seseorang.

“Semua kenangan itu ada. Nah, ketika kita berjarak sama ibu, maka kenakan akan muncul, begitu pun ketika Anda sedang dalam kondisi rapuh atau terpuruk,” papar Ratih.

Lalu, mengapa masih ada orang yang sulit mengungkapkan rasa cinta ke ibu lewat ucapan atau ekspresi verbal?

Baca: Rahasia Cita Rasa Masakan Khas Seorang Ibu: Dibuat dengan Cinta

Ternyata, penyebabnya adalah soal kebiasaan. Anak dan orangtua tidak terbiasa menyatakan rasa sayangnya lewat ucapan sejak kecil. Anak hanya dididik untuk menerima barang atau uang sebagai wujud rasa sayang dan perhatian, melainkan bukan dengan sentuhan, kalimat, ekspresi dan komunikasi intrapersonal.

“Idealnya suatu kebiasaan diciptakan agar kekauan menciptakan momen kasih sayang bersama orangtua bukan hal yang sulit. Faktor kebudayaan Indonesia yang kental adat ketimuran seharusnya lebih mudah diterapkan,” tambah Ratih.

Baca: Ratih Ibrahim: Memasak Bersama Keluarga Adalah Terapi

Penyebab anak sulit mengekspresikan rasa cintanya kepada ibu yang lainnya ialah soal karakteristik malu-malu atau gengsi. Selain itu, hubungan yang terjalin baik adalah kunci kesehatan hubungan. Sebagai contoh, anak perempuan yang memiliki hubungan batin dengan sang ayah biasanya kuat mentalnya.

“Buat para ibu muda, mari mulai menginvestasikan kebiasaan menjalin ikatan kuat dengan sang anak agar kenangannya lebih mendalam. Orang yang relasi dengan ibunya baik, maka akan lebih tangguh dan sukses karena sembilan bulan berada di dalam rahim,” ungkap Ratih.