Yunita Riris Widawaty Berbisnis IT Dengan Hati

By nova.id, Rabu, 23 Desember 2015 | 08:45 WIB
Yunita Riris Widawaty (nova.id)

Tabloidnova.com - Perempuan hebat kelahiran 7 Juni 1973 ini menggeluti bisnis yang jarang diminati oleh kaum hawa. Kini, Yunita Riris Widawaty, yang memilih menekuni bisnis game, menjabat sebagai  CEO Gambreng Games. Selain serius menggeluti bisnis game, Riris, begitu ia dipanggil juga menekuni dunia pustaka dan berpengalaman menjadi kepala pustakawan di berbagai lembaga pendidikan. Prestasinya juga tak main-main. Istri dari Didiet Haryadi ini menyabet gelar Pustakawan Terbaik Nasional Tahun 2014. NOVA pun memilihnya menjadi Perempuan Inspiratif NOVA 2015 Kategori Teknologi.

Lulusan S1 jurusan Perpustakan dan Informasi Universitas Indonesia ini melanjutkan pendidikan master di UI juga dengan bidang yang sama. Hampir 18 tahun ia menjadi pustakawan dan saat ini bekerja sebagai kepala perpustakaan di Jakarta Multicultural School (JMS), Ciputat, Tangerang Selatan.  Sebelum bekerja di JMS, Riris sempat bekerja di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Serpong.

Ketika bekerja di UMN, Serpong, Yunita Riris Widawaty sering bertemu, Dodik Sudirman, dosen yang juga Sekretaris Program Studi IT. Saat itu, Dodik mengungkapkan rencananya membangun start up bisnis studio game. “Menurut beliau, saya cocok dan diminta bergabung sebagai CEO,” aku Riris.

Nama Gambreng Games yang digagas Riris ternyata punya cerita sendiri. Setiap sore, akunya, saya mendengar anak-anak asyik bermain hom pim pah. Nah, saya pikir kenapa tidak pakai nama ‘gambreng’ saja, enggak perlu cari nama yang keren dan kebarat-baratan. Apalagi nama ini identik banget dengan Indonesia dan belum ada game developer yang punya nama unik seperti ini. Tahun 2013, Gambreng Games pun beroperasi, studionya di kawasan Karawaci.

Riris mengaku bisa belajar cepat. “Saya belajar bagaimana tugas seorang produser, bagaimana memproduksi sebuah games, proses apa saja untuk membuat games, siapa saja tim yang terlibat, dan lainnya. Saya benar-benar memulai dari nol karena saya memang tak punya bekal ilmu apapun soal games. Jadi, saya learning by doing saja,” lanjutnya.