Allya Siska Ternyata Ditangani "Chiropractor" Bermasalah

By nova.id, Kamis, 7 Januari 2016 | 05:45 WIB
Allya Siska Nadya (nova.id)

Tabloidnova.com - Klinik Chiropractic First di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta Selatan  diduga telah mempekerjakan chiropractor dari Amerika Serikat, dokter Randall Cafferty, yang tengah bermasalah di negara asalnya.

“Informasi dari internet, dia sedang bermasalah di Amerika karena tindakan tidak profesional dan kejahatan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto, Rabu (6/1/2016).

Berdasarkan informasi dari situs web Board of Chiropractic Examiner State of California, www.chiro.ca.gov, nama Randall tercatat telah terkena hukuman disiplin sejak 13 Maret 2013 dengan masa percobaan tiga tahun.

Randall adalah chiropractor yang menangani almarhumah Allya Siska Nadya pada 6 Agustus 2015. Namun, setelah menjalani terapi di Chiropractic First cabang PIM, Siska meninggal dunia karena masalah pada tulang belakang di lehernya. Randall kemudian dilaporkan oleh keluarga Siska ke Polda Metro Jaya dengan kasus dugaan malapraktik pada 12 Agustus 2015.

Namun, hingga kini Randall belum bisa dimintai keterangan karena setelah dilaporkan, ia diketahui telah kembali ke negara asalnya. Menurut ayah Siska, Alfian Helmy, Randall sudah dua kali tidak memenuhi panggilan kepolisian.

Posisi Randall di klinik itu pun kini digantikan oleh chiropractor asal Polandia, dokter Marek Magnowski. Namun, menurut hasil binwasdal gabungan dari Kementerian Kesehatan, Dinkes DKI, dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, pihak klinik juga tidak dapat menunjukkan dokumen dokter tersebut.

Baca juga: Allya Meninggal Usai Jalani Terapi "Chiropractic"

Masalah pun tak terhenti pada dokter chiropractic yang berpraktik, tetapi juga izin klinik. Koesmedi mengatakan, klinik Chiropractic First ternyata tidak memiliki izin.

Dari situs www.chiropractic-first.co.id, Chiropractic First memiliki delapan cabang di Jakarta dan dua cabang di Surabaya. Klinik ini mempekerjakan dokter asing dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, hingga Australia.

Dian Maharani / Kompas.com