Kamerun, Berlian Hitam yang Belum Dipoles

By Felicitas Harmandini, Senin, 25 Januari 2016 | 04:30 WIB
Pantai Kribi, salah satu tempat wisata di Kamerun yang wajib dikunjungi. (Felicitas Harmandini)

Mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Kamerun membuat kita penasaran apa yang akan kita temukan di sana. Bagaimana tidak? Selama ini Kamerun termasuk salah satu negara Afrika yang paling jarang diekspos, kecuali tentang tim sepakbolanya yang menjadi negara Afrika pertama yang lolos ke babak perempat final Piala Dunia (1990).

Padahal negara kesatuan di Afrika Tengah dan Barat ini memiliki sejumlah potensi yang membuatnya layak dilirik. Dua di antaranya, potensi wisata dan budaya yang membuahkan julukan “Miniatur Afrika”. Wisata alam dan kekayaan budayanya memang amat sayang untuk dilewatkan. Alamnya subur, menghasilkan sayuran dan buah yang manis dan segar secara alami. Musik dan tari-tariannya yang mirip dance music amat mudah dinikmati dalam suasana apa pun. Dan siapa yang tak ingin memiliki aksesori atau busana warna cerah dengan motif tribalnya yang khas?

Hanya saja, Kamerun bagaikan berlian hitam yang belum dipoles. Sebab, banyak dari tempat wisata di sini yang belum tergarap, baik dari pengembangan obyek wisata maupun pemeliharaannya. Selain itu, pemerintah Kamerun rupanya juga belum terlalu banyak mempromosikan potensi wisata daerahnya, sehingga belum sepopuler destinasi wisata di negara-negara Afrika lainnya.

Nah, jika ada kesempatan singgah ke Yaounde (ibukota Kamerun) atau Douala (kota bisnisnya), jangan lupa kunjungi lima tempat wisata di Kamerun di bawah ini. Buat Anda yang ingin praktik ketrampilan berbahasa Perancis, di sinilah tempatnya karena Bahasa Perancis dan Inggris merupakan bahasa nasional masyarakat Kamerun.  

Pantai Kribi Ingin ke pantai paling indah di Kamerun, singgahlah ke Pantai Kribi yang berjarak sekitar 6 jam perjalanan dari Douala. Dijuluki sebagai Pantai Riviera-nya Kamerun, Kribi memamerkan pantai dengan pasir putih, air laut yang jernih dan kebiruan, dan pohon kelapa yang rajin berhembus meniupkan angina sepoi-sepoi. Katanya sih, Kribi juga pantai pasir putih terbaik di Kamerun.

Area wisata ini didesain oleh pemerintah Kamerun sebagai kota masa depan. Makanya lokasi wisata di area ini terlihat lebih terawat dan berkembang pesat. Di resor ini Anda tak hanya dapat menikmati pantai, tetapi juga Kribi Gold & Country Club, dengan hotel-hotel yang langsung menghadap ke pantai. Hal ini membuat Kribi diminati kalangan atas Kamerun dan turis asing yang ingin rileks sebelum atau sesudah menjelajah wilayah Afrika Selatan yang lebih adventurous.

Destinasi wisata di sekitar Kribi pun tak boleh diabaikan. Di sana ada Lobe Waterfall, air terjun yang airnya langsung jatuh ke Samudera Atlantik. Indah sekali! Tak heran Lobe masuk ke dalam daftar UNESCO’s World Heritage List. Untuk mencapai Lobe Waterfall dari Kribi, Anda bisa menumpang taksi atau minta ditunjukkan arah oleh warga setempat yang punya motor. Sebagai imbalannya, cukup berikan tip 2000 CFCA (mata uang franc Cameroon, atau sekitar Rp 44.000).

Di dekat air terjun ini Anda juga bisa mengunjungi Pygmy Village, tempat bermukim penduduk terlama di Kamerun. Mereka bisa dikenali dari postur tubuhnya yang pendek, dan sebagian masih belum berpakaian lengkap. Orang-orang Pygmy terdiri atas hampir 15 kelompok etnis yang berbeda, termasuk Baka dan Mbuti. Mereka tinggal di hutan hujan di sepanjang Afrika Tengah, dan dikenal dengan penggunaan musik dalam berbagai aktivitas harian mereka. Dari menyembuhkan penyakit hingga memberi umpan pada binatang yang akan diburu.

Nah, kalau untuk trip satu hari dengan menumpang perahu ke Desa Pygmy ongkosnya cukup mahal, yaitu sekitar 60.000 CFCA (sekitar Rp 1,3 juta).