Aida Nurmala, Sang Penerus Studio One

By , Sabtu, 16 Januari 2016 | 04:15 WIB
Aida Nurmala (Nova)

Tabloidnova.com - Aida Nurmala tak hanya dikenal sebagai artis film, tapi juga Chief Executive Officer (CEO) Studio One. Di ranah hiburan, Aida mencuat lewat film Arisan yang dibintanginya bersama Tora Sudiro. Ia juga ikut mendukung sejumlah film lainnya, diantaranya  Rumah Belanda. Namanya pun melejit seiring kepopuleran film tersebut.

Namun karena kesibukannya di Studio One, kini Aida tak terlalu intens menggeluti dunia yang sempat membesarkan namanya itu. "Saya sekarang luar biasa sibuk mengurus Studio One. Sangat menyita waktu," ujarnya saat ditemui tabloidnova.com di rumahnya di Jakarta.

Lantas, seperti apa awalnya Studio One hingga besar seperti sekarang? Ternyata semua dimulai sejak perjumpaan  3 sahabat seperjalanan yang memiliki beragam pendidikan fashion di Jerman, Studio One menapaki sejarahnya tahun 1975. Mereka adalah Sjamsidar Isa (Tjammy) yang memiliki latar belakang pendidikan Textile Design, (almarhum) Prayudi Admodirdjo, berlatar pendidikan Fashion Design serta Lily Salim yang memiliki pengalaman industri garmen di Jerman.

Studio One hadir sebagai brand pertama yang memperkenalkan baju siap pakai (ready-to-wear) karya desainer di industri fashion  ndonesia. Sebelum era ready-to-wear hadir, pembeli akan mendatangi desainer dan memesan sesuai ukuran. Baju yang diperagakan di fashion show tersebut langsung dijual. Hasilnya dipergunakan untuk produksi selanjutnya. Berawal dari produsen baju ready-to-wear, Studio One kemudian mengubah struktur bisnisnya menjadi sebuah fashion coordinator yang sekarang lebih dikenal sebagai Event Organizer.

Sejak tahun 1995 kendali Studio One dipercayakanSjamsidar Isa (Tjammy) kepada sang putri, Aida Nurmala. Keleluasaan dan kepercayaan yang diberikan untuk mengelola bisnis dengan cara yang sesuai dengan perkembangan masa kini di dunia fashion, dibuktikan Aida dengan menambah 2 divisi baru selain divisi Event Management yaitu Fashion PR dan Creative Design.

Terciptanya divisi Fashion PR sendiri hadir untuk menjawab kebutuhan komunikasi dan promosi berbagai macam brand fashion lokal maupun internasional di Indonesia yang membutuhkan publikasi dan exposure melalui berbagai aktivitas seperti media relations, press gathering, VIP database management, dan penanganan celebrity buzzer.

Di lain sisi, divisi Creative Design dengan bendera ‘Jam & Jar’ dibentuk sebagai penyedia desain-desain kreatif pendukung event dan program PR seperti interactive multimedia, logo dan packaging design, serta masih banyak lagi.

Aida Nurmala, sebagai Chief Executive Officer (CEO) Studio One yang juga entrepreneur muda telah melangkah pasti di dunia mode dan kreatif Indonesia dengan standar internasional. Melalui Studio One, Aida meneruskan sepak terjang Sang Ibu dengan visi memajukan industri fashion dan kreatif Indonesia dengan harapan menempatkannya dalam peta fashion dunia.

Ajang kegiatan fashion berkelas lokal dan internasional yang telah sukses digarapnya seperti Mercedes Benz Fashion Festival, IPMI Trend Show, Bazaar Fashion Festival, Jakarta Fashion & Food Festival, dan berbagai macam acara untuk merek kelas dunia seperti: Louis Vuitton, Chanel, Macallan, Coach, H&M, Guess, serta mall besar Jakarta seperti anniversary Plaza Indonesia dan Central Park, serta fashion show tahunan Senayan City yaitu Fashion Nation.

Di tangan Aida, IPMI Trend Show berkembang menjadi sebuah fashion presentation bertaraf internasional, terbukti dengan diperkenalkannya konsep show ‘white cube’, sebuah pagelaran busana konseptual tanpa runway dengan format presentasi dan exhibition. Selain itu, Studio One juga berperan kuat dalam mengangkat desainer-desainer baru yang tidak tergabung dalam asosiasi manapun melalui 3 show berbeda di Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF), yaitu ‘Supreme Style’, ‘Trendology’, dan ‘OOTD’. Di acara ini Studio One juga mendatangkan media asing untuk meliput dari Singapore, Malaysia, dan Thailand; Her World dan Female Malaysia, Grazia Thailand serta New Paper Singapore.

“Semenjak menjajaki dunia fashion puluhan tahun lalu, saya merasa memiliki tanggungjawab untuk selalu bertindak lebih. Hal ini saya tularkan kepada sekeliling saya agar juga berperan untuk memajukan fashion Indonesia. Saya mendukung berbagai program para desainer muda dengan memberikan bantuan konsep, teknis tanpa mendahulukan biaya sehingga mereka dapat membuat Fashion Show. Nama-nama besar yang Studio One berhasil telurkan melalui fashion show tunggal adalah Tri Handoko, Stella Rissa, Tex Saverio, Hian Tjen, dan Urban Crew. Desainer Indonesia terkemuka sepert Biyan, Sebastian Gunawan, dan Didi Budiardjo juga mempercayai Studio One sebagai pelaksana pagelaran busana mereka.”

Meski sibuk, Aida tetap berusaha meluangkan waktu buat anak tercinta. "Sesibuk-sibuknya saya, tetap ada waktu buat anak," ucapnya. Ia pun kadang masih menyalurkan hobi bersepeda. "Saya naik sepeda bareng teman-teman kalau ada waktu senggang," tuturnya.

Uda Deddy