Jangan Pernah Biarkan Anak Alami Dehidrasi Saat Beraktivitas

By , Rabu, 20 Januari 2016 | 04:30 WIB
Jangan Pernah Biarkan Anak Alami Dehidrasi Saat Beraktivitas (Nova)

Pengetahuan minim seputar pentingnya cairan tubuh bagi kesehatan manusia terutama anak-anak masih saja terjadi di masyarakat. Kebanyakan menganggap bahwa kebiasaan mengonsumsi air mineral yang mengandung ion dianggap bukan merupakan hal penting. Padahal, pemikiran ini jelas sangat keliru.

Berbagai masalah perkembangan fisik sekaligus otak pada anak seringkali dipicu oleh kurangnya cairan tubuh. Secara lebih jelas, cairan tubuh memiliki beragam fungsi seperti mengatur suhu tubuh, mensuplai oksigen ke otak, memudahkan penyerapan mineral, nutrisi sekaligus vitamin pada tubuh serta melumasi persendian dan sebagainya.

Baca: Tanda Dehidrasi Bukan Hanya Rasa Haus

Nah, jika masalah dehidrasi pada anak saat beraktivitas diabaikan oleh para orangtua atau pengasuh. Maka, yang terjadi adalah anak akan mudah merasa lelah, tidak semangat, sulit berkonsentrasi atau fokus, bahkan hingga sakit kepala. Demikian seperti yang diungkapkan oleh dr. Diana Yuliani Suryanto, SpA., pada acara kunjungan media ke Explorion, pabrik interaktif dari PT. Amerta Indah Otsuka, Selasa (19/1) kemarin.

Baca: Agar Tak Salah Persepsi, Ini Cara Mengenali Gejala Dehidrasi

Penting mengonsumsi cairan sesuai kebutuhan yang tepat. Studi mengatakan bahwa kelompok usia anak-anak rentan terhadap dehidrasi. Potensi kehilangan cairan tubuh pada anak lebih besar, pasalnya luas tubuh anak lebih dari tubuh usia dewasa sehingga anak berisiko dehidrasi,” ujar dokter muda tersebut pada tabloidnova.com .

Baca: Hobi Olahraga Lari? Cegah Bahaya Dehidrasi dan Overhidrasi

Selain berbeda sesuai kesehatan, aktivitas, dan cuaca. Menurut Diana, orangtua harus cermat melihat kebutuhan cairan tubuh anak sesuai tingkatan usianya. Misalnya, untuk anak usia 2 hingga 3 tahun, kebutuhan cairan tubuh mengandung ion dan mineral ialah 1,3 liter per hari. Sementara untuk anak usia 4 hingga 8 tahun ialah 1,6 liter per harinya. Sedangkan, untuk usia remaja dan dewasa antara 2,2 hingga 2,5 liter per hari.

Baca: Pola Minum Air Mineral 242 Untuk Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh Saat Puasa

“Jangan hanya cairan mineral biasa, tapi juga harus yang mengandung ion seperti minuman isotonik yang memiliki manfaat lebih besar untuk mensuplai kebutuhan cairan tubuh yang hilang saat beraktivitas pada anak-anak maupun usia dewasa,” saran Diana.

Baca: Ketahui 6 Manfaat Air Mineral untuk Kesehatan Tubuh