Berdayakan Perajin Tenun dan Ketak Lombok Melalui Teknologi

By nova.id, Kamis, 21 Januari 2016 | 07:24 WIB
Head of Corporate Citizenship Samsung Indonesia , Ennita Pramono dan Lale Alon Sari (ketua KOPWAN Stagen) berbincang tentang tenun Lombok. Ennita terharu pelatihan internet dari Samsung membuat anggota koperasi mendapat pesanan lewat Facebook. (nova.id)

Siang itu, Lale Alon Sari baru saja merapikan tenun-tenun khas Lombok di lemari pajang. Perempuan berusia 49 tahun ini tampak bersemangat sambil sesekali menyeka keringat di wajahnya.

Sebagai Ketua Koperasi Wanita STAGEN, di dusun Beduk, desa Batujai, kecamatan Praya Barat, Lombok, dia selalu berharap dan berdoa agar koperasi yang dipimpinnya bisa berkembang lebih baik. “Saya ingin penenun perempuan yang menjadi anggota koperasi bisa lebih sejahtera, dan tenun khas Lombok kami bisa terjual dengan baik,” ungkapnya.

Senada dengan Lale, Ketua Koperasi Harapan Bersatu desa Bakan Daya yang berfokus pada kerajinan tangan Ketak, Nikmah, mengatakan kendala jumlah produksi yang rendah, bahan baku mahal, dan terbatasnya jaringan pemasaran, membuat perempuan berkerudung ini berharap mendapatkan solusi yang tepat.

“Ya, kami ingin kerajinan tangan Ketak yang dianyam dari tanaman liar ini bisa banyak yang tahu dan punya pembeli yang banyak."

Tampaknya harapan Lale Alon Sari  dan Nikmah mulai terwujud. Samsung melalui program “One Village One Product” bersama Korea Trade Investment – Promotion Agency dan Kementrian Koperasi dan UKM, memfasilitasi peralatan produksi agar berfungsi lebih efektif mengolah bahan baku dasar dan meningkatkan kapasitas produk mereka.

Samsung juga membekali kedua koperasi ini dengan gadget Samsung Tab dan pelatihan dasar tentang bisnis online. Mulai dari hal paling dasar seperti membuat email, memaksimalkan akun media sosial, hingga memotret produk tenun dan ketak yang ingin dijual.

Mengutip pernyataan KangHyun Lee, Vice President Of Corporate Business & Corporate Affairs, PT Samsung Electronics Indonesia, saat berkunjung ke Koperasi Wanita Stagen, Selasa (19/1/2016), “Dengan dukungan teknologi, para perajin dapat lebih mudah berhubungan dengan pelanggan, baik lokal maupun di seluruh dunia."

Ia menambahkan, begitu besar peluang yang diciptakan oleh teknologi, mulai dari gadget, email, media sosial, sampai e-commerce. "Itu semua dapat menjadi manfaat tanpa batas bagi koperasi di Lombok.”

Dukungan juga diberikan oleh pihak pemerintah. H. Amir Husen, SE; Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah mengatakan, upaya pemberdayaan ini memang baru dilakukan 3 bulan.

"Namun sudah ada beberapa calon pembeli yang menghubungi koperasi melalui akun media sosial yang dibantu pembuatannya oleh Samsung. Gadget, akun media sosial, dan fanpage yang dikenalkan dapat menjadi aset koperasi untuk memudahkan pembeli mengenal produk-produk koperasi. Oleh karena itu kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut untuk meningkatkan pendapatan perajinyang berada di Lombok dan sekitarnya."

Adrianus Adrianto/NOVA