Wah, Film 'Aach... Aku Jatuh Cinta' Diputar di Belanda

By , Selasa, 26 Januari 2016 | 12:00 WIB
Chico Jerikho dan Pevita Pearce berakting dalam film Aach... Aku Jatuh Cinta, karya Garin Nugroho. Film ini akan rilis di tanah air tanggal 4 Februari 2016 nanti setelah sebelumnya tayang di Belanda. (Nova)

Tabloidnova.com - Banyaknya film Indonesia yang ditayangkan di luar negeri membuat karya anak bangsa, terutama dalam bidang seni perfilman, semakin dikenal di negeri seberang. Salah satunya film Aach... Aku Jatuh Cinta (AAJC), garapan sutradara kondang Garin Nugroho.

Hebatnya, film yang diputar secara perdana di Busan International Film Festival (BIFF) pada 6 Oktober 2015 lalu ini, malah mendapat kehormatan untuk tayang di International Film Festival Rotterdam (IFFR - Belanda). “Ini kesempatan yang luar biasa buat industri perfilman di Indonesia,” ujar Garin Nugroho di kantor Multivition Plus, Kuningan, Jakarta Selatan.

baca: Wow, Pevita Pearce Dikabarkan Terima Hadiah Lamborghini Setelah Dilamar Anak Bos Blue Bird

IFFR-Belanda ini bergulir sejak tanggal 27 Januari hingga 7 Februari 2016. Sementara itu, film yang dibintangi oleh Pevita Pearce dan Chico Jerikho ini akan tayang di festival tersebut pada Februari mendatang. Hebatnya, bukan cuma sehari, film yang belum tayang di tanah air sendiri ini, justru tayang lebih dulu selama empat hari di Belanda, yakni pada tanggal 2,3,4 dan 6 Februari 2016 mendatang.   

Sayangnya, Garin malah harus alfa dari ajang bergengsi itu. Sebab, ia harus tetap berada di Indonesia untuk mempromosikan film Aach... Aku Jatuh Cinta (AAJC) ini di dalam negeri. Rencananya, film bergenre drama komedi romantis ini baru akan dirilis tanggal 4 Februari 2016 mendatang.

"Mestinya saya atau pemain hadir di Rotterdam, panitia sudah siapkan undangan. Tapi, kan, di sini lagi masuk jadwal promosi film,” jelas Garin Nugroho pasrah.

baca: Chico Jericho: Saya Enggak Pernah Merasa Tua

Meski demikian, dengan diberinya kesempatan karya film anak bangsa diputar di BIFF tentunya menambah deretan panjang karya sineas Indonesia di kancah internasional. Sebab, sebelumnya film karyanya berjudul Surat Untuk Bidadari (1992) tahun 1995 diputar di Rotterdam, begitu juga Bulan Tertusuk Ilalang (1994) pada tahun 1997 sudah hadir di IFFR.

“Dan satu film pendeknya Tanjung Priok (2001) juga pernah hadir di Rotterdam. Artinya, 15 tahun kemudian, saya hadir dengan film terbarunya AAJC,” tutup Garin.

Sukses untuk perfilman Indonesia!

Novrina/Tabloidnova.com