Tahun 2016, Gaya Interior Minimalis Mulai Ditinggalkan

By nova.id, Kamis, 28 Januari 2016 | 05:15 WIB
Tren Interior 2016 tak lagi serba minimalis! (nova.id)

Jika tahun lalu gaya rumah cenderung minimalis, berkotak-kotak, tajam dan lurus, tahun ini gaya rumah lebih unik dan berwarna. Personal style pun menjadi kunci padu padan gaya rumah yang tak membosankan.

Kalau kita mengingat, tahun lalu orang beramai-ramai menghias tembok rumah dengan kapur atau cat (mural), sementara pernak-pernik untuk bantal atau karpet menggunakan serat yang tebal.

Namun, tren interior tahun 2016 ini orang lebih tertarik ke arah serat alami lembut yang banyak diaplikasi pada selimut, bantal, dan karpet. Begitu juga dengan art deco akan kembali dipakai, dan pola geometris digunakan sebagai wallpaper. Para ahli juga memprediksi penggunaan lampu berwarna emas akan menjadi lebih populer.

Pemakaian ubin bermotif juga menjadi tren interior tahun 2016 yang akan banyak digunakan untuk membuat titik fokus yang indah dan terlihat alami. Ubin encaustic muncul di berbagai ruangan, termasuk di dapur, kamar mandi, dan aksen di dinding.

BACA: Berencana Renovasi Rumah? Ikuti 3 Tren Interior Berikut Ini

Padu Padan Interior 2016

Penjelasan di atas diamini oleh Gayatri dari Gaya Living. Masyarakat mulai meninggalkan gaya rumah minimalis, berkotak-kotak, tajam, dan lurus. Hal ini terlihat dari permintaan klien Gayatri yang mulai meninggalkan gaya tersebut. “Mereka lebih banyak memilih furnitur yang homy dan nyaman.”

Gaya minimalis saat ini mungkin dianggap terlalu simpel dan kotak-kotak. “Jadi, ada kebosanan dengan gaya tersebut. Saat ini orang mulai senang memadupadankan dengan berbagai gaya. Jadi, rumah bukan sekadar tempat tinggal, tidur, atau nonton saja. Mereka mulai memikirkan bagaimana menjadikan rumah sebagai tempat yang nyaman, indah, dan cantik.”

Tren interior tahun 2016 ini juga terlihat pada kafe. Kebanyakan orang tak mau yang bergaya modern minimalis lagi. “Sekarang orang senang memadupadankan unsur yang bisa mencerminkan gaya pemiliknya. Misalnya, ingin unsur kolonial dan industrial. Jadi, dibuatlah kafe sesuai keinginan orang tersebut. Tentu saja gaya seperti ini tidak membosankan, namun menunjukkan siapa pemiliknya sesuai kesenangannya lewat kafe atau rumah.”

BACA: 4 Inspirasi Gaya Desain Favorit untuk Kamar Tidur

Namun, saran Gayatri, jika ingin melakukan padu padan tentunya harus sesuai, harus terlihat keren tapi tidak salah kaprah atau aneh. “Misalnya seperti yang saya lakukan. Meski tetap ada unsur shabby, namun tidak terlalu banyak bunga. Gaya shabby memang akan abadi, tapi jangan terlalu kental karena kesannya akan ramai.”

Yang jelas, tetap harus hati-hati dalam padu padan agar hasilnya membuat orang senang, suka, bagus dan berbeda dari yang lain. “Sebaiknya tetap membuat sesuatu sesuai estetika. Intinya hasil akhirnya harus indah,” tandas Gayatri.

Noverita K. Waldan