Fenomena anak gemar barang bermerek mahal rasanya tak lagi hanya terjadi di luar negeri. Anak zaman sekarang dalam memilih produk sudah mempertimbangkan sisi merek (brand). Mungkin Anda pun pernah mengalami, misal ketika anak ingin membeli sepatu model dan merek tertentu, dengan harga yang cukup mahal.
Hal ini yang terjadi pada Randy. Di salah satu outlet di mal, Randy tampak sibuk memilih sepatu sport. Ia menyusuri rak demi rak dan sudah mencoba beberapa pasang sepatu. Yang membuat Sang Mama geleng-geleng kepala, alas kaki yang dipilih Randy bermerek ternama yang notabene harganya jauh di atas rata-rata. Untuk anak yang lain, ada juga yang bersikeras ingin gadget keluaran terbaru.
Fenomena anak gemar barang bermerek memang marak terjadi saat ini. Khususnya saat memasuki usia remaja, anak-anak mulai selektif memilih bran dalam produk yang dipakainya.
Penyebab Anak Gemar Barang Bermerek
Penyebab anak-anak ini picky pada produk tertentu menurut pemaparan psikolog Diana, M. Psi., berkaitan erat dengan informasi mengenai produk tersebut yang pernah ia peroleh atau pelajari melalui pengalamannya secara langsung maupun berdasar pengamatan terhadap lingkungan sosial.
Perlu kita tahu, secara alami anak-anak memiliki indera peraba yang lebih sensitif atau peka dalam menangkap sensasi yang muncul ketika menggunakan benda tertentu, dibandingkan dengan orang dewasa. Wah, unik juga, ya.
Nah, indera peraba yang lebih peka tersebut membuat anak-anak lebih tajam membedakan gradasi rasa nyaman terhadap benda yang digunakannya.
BACA: Bila Anak Doyan Belanja
“Anak-anak umumnya memilih pakaian, sepatu, atau benda lainnya yang ia rasa nyaman ketika sedang digunakan. Anak-anak juga lebih memilih produk dengan warna-warna cerah, kemasan yang menarik, tekstur yang lembut atau nyaman, dan lain sebagainya,” terang Diana.
Kemudian, anak-anak akan lebih memilih produk tertentu karena ia memiliki pengalaman yang positif terhadap produk tersebut. Demikian pula sebaliknya, ia menolak menggunakan produk tertentu karena pernah merasakan efek yang kurang nyaman ketika menggunakan produk tersebut. Jadi sebenarnya, secara alami anak memang lebih pemilih, tapi dalam hal kenyamanan.
Beberapa anak dengan indera peraba yang lebih tajam, umumnya lebih kritis dalam memilih produk yang ia gunakan. Contohnya, hanya mau menggunakan baju dengan bahan yang lembut dan sangat terganggu ketika menggunakan yang berbahan agak kasar.
BACA: Intip Yuk Masa Kecilnya Katie Holmes! Ibu dari Suri Cruise, Si Kecil yang Branded dan Stylish
Umumnya, produk dengan kualitas lebih baik memiliki harga jual yang lebih mahal. Seringkali pula produk berkualitas tersebut ditemui pada produk dengan merek tertentu yang lebih tinggi harganya. “Hal ini kemudian dipelajari anak, bahwa merek tertentu dapat memberikan efek yang lebih positif terhadap kenyamanannya, sehingga ia pun kemudian lebih memilih produk-produk yang ‘bermerek’.”
Tapi selain itu, fenomena anak menggunakan barang bermerek juga bisa disebabkan pengaruh lain. Dan inilah yang sering terjadi sekarang ini. Apa tandanya kalau anak menjadi pemilih saat membeli barang tapi bukan karena kenyamanannya?