Tabloidnova.com - Hak cuti setelah anak lahir, bukan hanya milik ibu seorang. Sebab, sejumlah perusahaan, terutama perusahaan internasional, telah memberlakukan aturan cuti paternitas pada karyawan pria. Sejumlah pemimpin perusahaan di negara Barat, seperti Mark Zuckenberg, CEO Facebook, atau CEO Toms Shoes, Blake Mycoskie, tak malu mengakui mereka mengambil cuti paternitas selama dua hingga tiga bulan.
Sayangnya, di Indonesia cuti paternitas untuk ayah belum menjadi aturan umum. Scott Behnson, professor of management at Fairleigh Dickinson University and penulis buku The Working Dad’s Survival Guide: How to Succeed at Work and at Home, mengimbau para ayah agar jangan malu untuk menyembunyikan kebutuhan keluarga dan khawatir dengan citra yang ditimbulkan apabila mengambil cuti melahirkan.
Ada empat langkah bagi para ayah untuk meminta cuti paternitas:
1. Pelajari cuti di perusahaan Jika Anda tak tahu peraturan perusahaan, cobalah bertanya pada bagian SDM dan klarifikasi manakah cuti yang berbayar atau tidak. Beberapa perusahaan memperbolehkan penggantian hari cuti atau justru memang menyediakan cuti paternitas.
2. Berbicara pada atasan Setelah mengetahui aturan perusahaan tentang cuti paternitas, bicaralah empat mata dengan atasan Anda. Utarakan rencana Anda dan detail pekerjaan yang akan Anda tinggalkan ketika cuti paternitas. Jika Anda tak mendapat cuti dari perusahaan, memiliki hubungan yang baik dengan atasan dapat menjadi dukungan yang ampuh.
3. Atur ekspektasi Anda Siap-siap akan gurauan banyak rekan kerja tentang cuti Anda. Sebab, peran Anda untuk membersihkan rumah, menemani istri, memasak, dan lain halnnya mungkin akan dianggap remeh oleh sebagain orang. Fokuslah dengan keluarga Anda selagi cuti. Jika perlu memeriksa pekerjaan, bukalah email satu hari sekali.
Baca juga: Rahasia Turunkan Berat Badan Secara Cepat Usai Melahirkan ala Model Cantik
4. Jangan takut Behnson menganjurkan para ayah agar mengingat kembali keuntungan dari cuti paternitas. Tak hanya mendorong adanya persamaan jender di rumah maupun tempat kerja, penelitian juga menunjukkan, jika ayah yang ikut serta minimal dua minggu dalam merawat bayinya selama sembilan bulan, akan memiliki kepuasan yang lebih tinggi sebagai orangtua.
"Sangat penting bagi pria begitu juga wanita untuk menggapai kesempatan berhubungan dengan anak-anak dan belajar dinamika dari keluargan barunya. Ini baik untuk anak-anak, pasangan, dan keluarga," ungkap Behnson.
Silvita Agmasari / Kompas.com