Ulcok 'Kalkulator Berjalan' Diminta Teman-temannya Datang ke Sekolah Saat Ujian

By nova.id, Kamis, 25 Februari 2016 | 10:09 WIB
Ulcok dan ibunya Nuraeni saat ditemui di kantin Gedung Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta Barat (nova.id)

Tabloidnova.com - Kemampuan berhitung yang dimiliki Ruslan Yusuf atau Ullang Cokmo (Ulcok) sering kali dimanfaatkan oleh pedagang atau warga yang senang akan kehadirannya. Namun, tidak demikian halnya ketika ia berada di dekat sekolah pada saat ujian.

Ulcok yang tidak lulus sekolah dasar kini sering mengisi waktunya dengan datang ke warung atau kantor di Makassar, Sulawesi Selatan.

Warga yang melihat pemuda berjulukan "Si Kalkulator Berjalan" ini mampir kerap memintanya sekadar untuk memperlihatkan kemampuannya berhitung tanpa alat hitung.

"Sering diminta ke warkop-warkop (warung kopi). Penjual suka minta dia hitung dagangannya," kata ibu Ulcok, Nuraeni, saat ditemui seusai mendampingi Ulcok tampil dalam siaran di Kompas TV, Jakarta, Kamis (26/2/2016).

Nuraeni merasa bersyukur karena banyak orang yang menerima keberadaan putra keempat dari tujuh bersaudara tersebut.

Menurut dia, warga sering memanfaatkan kecepatan Ulcok dalam menjawab soal hitungan yang kompleks untuk berbagai keperluan. Tak jarang pula, Ulcok mendapat imbalan ala kadarnya atas jawaban-jawaban yang ia berikan.

Baca juga: Sebut Gurunya Bodoh, Ulcok' Kalkulator Berjalan' Dikeluarkan Dari Sekolah

Ulcok juga sering ditelepon teman-temannya yang masih sekolah. Mereka meminta Ulcok datang membantu mereka ketika ada ujian di sekolah.

"Sering ditelepon anak-anak sekolah, suruh datang ke sekolah karena ada ujian besok. Namun, sama guru diusir, enggak boleh dekat-dekat, nanti dikira kasih contekan," ujar Nuraeni sambil menemani Ulcok yang tengah melahap sate ayam di kantin Gedung Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta Barat.

Ini merupakan pengalaman pertama Ulcok datang ke Jakarta. Kedatangannya untuk memenuhi undangan siaran di tiga stasiun televisi. Sore ini, Ulcok bersama seorang kakak dan ibunya akan kembali lagi ke tempat tinggal mereka di Makassar.

Laksono Hari Wiwoho / Kompas.com