Kreasi Lurik dan Tenun Ikat Tanimbar oleh Acakacak by LPTB Susan Budihardjo di IFW 2016

By , Selasa, 15 Maret 2016 | 03:15 WIB
Eksplorasi Lurik dan Tenun Ikat Tanimbar oleh Acakacak by LPTB Susan Budihardjo di Indonesia Fashion Week 2016 (Nova)

Tantangan terbesar sebagai perancang busana ialah manakala harus menciptakan busana dari ragam material tanpa mengabaikan DNA labelnya sendiri.

Mungkin hal ini yang dijawab oleh Acakacak by LPTB Susan Budihardjo saat menanggapi ajakan  SMESCO melalui Samuel Wattimena untuk meramaikan panggung mode Indonesia Fashion Week 2016 yang baru saja selesai digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, 10 hingga 13 Maret 2016 kemarin.

Di perhelatan kali ini, Acakacak by LPTB Susan Budihardjo sepakat menggarap dua wastra Indonesia dalam dua persembahan kokeksi yang mengusung batik Lurik serta tenun ikat Tanimbar.

Konsep gaya busana yang kasual, relaks, resor dan ringan khas Acakacak by LPTB Susan Budihardjo dituangkan dalam kreasi busana yang menerapkan prinsip tanpa limbah atau zero waste dalam berkarya, yang kemudian diangkat sebagai tajuk utama, yakni Z’ROWASTE.

Adapun kedua belas desainer anggotanya terdiri dari Andreas Wen, Anindito Wicaksono,Astri Prinita, Aurelia Dalimunthe, Cindy Kwan, Dewi Saputri, Dian Ratna Purba, Fattahdilla Mezzaya, Ferin Felicia Limanto, Joselin Wijaya, Rachel Sherlynda, dan Sisi Brigitta.

Baca: Toys: Busana Siap Pakai Simpel Modern Karya LPTB Susan Budihardjo

Busana dengan eksplorasi Lurik Lurik menjadi primadona pada deretan koleksi yang dikeluarkan oleh Acakacak by LPTB Susan Budihardjo di panggung peragaan Indonesia Fashion Week pada 10 Maret 2016. Keduabelas desainer yang tergabung di dalam peragaan ini menerapkan motif saling tabrak yang berani. Lurik hitam bermotif tiga garis, lima garis, atau gerimis, dipadukan dengan batik bermotif parang dan truntum dalam warna sogan, hitam atau putih.

Sebuah motif abstrak geometris yang disablonkan di atas kain tradisional yang klasik itu dan memberi tampilan baru yang kontemporer.Komposisi pola potongan yang kaya membentuk corak baru dan menjadikan koleksi tampak mutakhir. Kendala lebar bahan yang pendek tidak menghambat kreativitas. Pada padan gayaala Acakacak mampumeretasyang lazim dianggap harmonis.

Begitu kaya varian yang dapat dipadupadankan dengan bebas, adajaket bomber, celana 7/8, celana 3/4 dengan detail belahan, atasan tanpa lengan, hingga sweater.

Klik Next untuk melihat koleksi eksplorasi busana dari tenun ikat Tanimbar oleh Acakacak by LPTB Susan Budihardjo.