Strabismus adalah istilah medis untuk kelainan mata juling. Ciri-ciri mata juling adalah kedua bola mata tampak tidak tertuju pada satu objek. Sehingga satu mata menatap lurus ke satu arah, satu mata yang lainnya menyimpang.
Kondisi mata juling kebanyakan terjadi sejak anak-anak, tapi dapat pula ditemukan di berbagai usia. Sebenarnya, mata juling disebabkan oleh faktor keturunan. Walau demikian, sekalipun tidak punya riwayat mata juling dalam keluarga, kelainan ini tetap masih bisa terjadi.
Mata juling bisa terjadi dalam dua kondisi. Pertama, mata juling horizontal yakni satu mata ke dalam dan satu mata ke luar. Bisa juga bersifat seperti yang kedua, yaitu mata juling vertikal, sehingga satu mata lebih tinggi atau lebih rendah dari mata yang lain.
Mata juling tidak selamanya bersifat tetap dan kelihatan setiap saat. Namun bisa juga terjadi atau timbul di keadaan tertentu. Pada anak-anak, kadang kita melihat sekilas matanya juling saat ia sedang sakit, melamun, dan kelelahan.
Sebenarnya bagaimana penjelasan kondisi mata juling?
Baca: Keseringan Pakai Eyeliner dan Softlens, Mata Gadis Cantik Ini Harus Dioperasi Karena Benjolan
Pada kasus mata juling yang dialami sejak anak-anak, terjadi kondisi yang dinamakan Ambliopia atau mata malas. Mata malas biasanya terjadi pada salah satu mata yang menyimpang tadi. Biasanya matanya mengalami penurunan tajam penglihatan dibanding dengan mata yang posisinya tepat.
Kasus kedua, mata juling bisa mengalami penglihatan binokular yang buruk. Artinya, ia tidak dapat melihat kedalaman karena kedua mata yang tidak sinkron dan harmonis. Sehingga ia cenderung tidak memiliki penglihatan tiga dimensi yang biasanya dimiliki mata normal.
Ketiga, posisi kepala menjadi abnormal pada seorang penderita mata juling. Anak-anak yang juling merubah posisi kepalanya agar dapat mempertahankan kedua mata tetap lurus. Sehingga ia cenderung untuk memiringkan kepala atau memalingkan wajah.
Untuk menangani kasus mata juling ini, dokter mata biasanya menyarankan dua terapi dan pengobatan bila mata juling terjadi sejak dini. Untuk mata juling yang mengalami mata malas, maka mata malas tersebut harus diatasi terlebih dahulu dengan terapi patching. Yaitu dengan menutup mata yang normal, agar mata yang menyimpang dipaksa untuk digunakan dengan normal.
Bila mata malas tadi sudah membaik, baru bisa dilakukan operasi juling mata untuk mengembalikan kedudukan bola mata. Untuk mata juling yang menetap atau konstan sebaiknya dilakukan sejak dini. Namun bila julingnya mata hanya hilang timbul, operasi juling dapat ditunda karena penglihatan binokularnya masih bisa digunakan.
Kalau mata juling sudah terjadi sejak kecil hingga dewasa dan belum pernah mendapatkan terapi, operasi bisa dilakukan operasi untuk memperbaiki penampilan, namun tidak mengalami perubahan pada penglihatan binokularnya.
Tika Anggreni Purba/intisari-online.com Sumber: Allaboutvision