Alih-alih ingin gigi bersih dan bebas kotoran, banyak orang menyikat gigi terlalu keras. Kebiasaan menyikat gigi terlalu keras dianggap dapat memaksimalkan kerja bulu sikat gigi serta pasta gigi untuk menjaga kesehatan gigi. Padahal, kenyataan ini jelas keliru.
Abrasi gigi adalah dampak buruk yang ditimbulkan akibat menyikat gigi terlalu keras. Abrasi gigi yaitu hilangnya email gigi atau lapisan luar yang melindungi gigi.
"Kalau lapisan email gigi hilang, lapisan gigi bagian dalam jadi tidak terlindungi. Akibatnya gigi menjadi linu," ujar Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia, drg. Farichah Hanum, M.Kes dalam jumpa pers tentang World Oral Health Day di Jakarta, Jumat (18/3).
Efek proses menyikat gigi yang salah ini memicu gigi menjadi sensitif atau terbukanya bagian dentin. Tandanya, gigi akan terasa ngilu ketika minum panas atau dingin.
Hanum mengatakan, sikat gigi tidak perlu terlalu keras atau terlalu ditekan, tetapi menyikat lah dengan benar. Selain itu, hindari penggunaan sikat gigi dengan bulu sikat yang keras.
Baca: Pahami Prosedur Ini Sebelum Perawatan Memutihkan Gigi
Sikat gigi bagian samping, depan, dan dalam secara perlahan. Jangan lupa untuk menyikat bagian gigi geraham. "Jadi, sikat gigi tidak perlu terlalu bersemangat dengan kekuatan besar," imbuh Hanum.
Cara mudah menjaga kebersihan gigi dan mulut adalah dengan melakukan kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari. Sikat gigi pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
Baca: Inilah 8 Cara Menyikat Gigi yang Benar Agar Terhindar dari Gigi Berlubang
Menyikat gigi dengan benar dan dua kali sehari, dapat mencegah terjadinya gigi berlubang hingga penyakit gusi. Menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan lain pada tubuh.
Dian Maharani/KompasHealth