Hipnotis Dua Perempuan, Seorang Guru Sikat Uang Jutaan Rupiah

By nova.id, Selasa, 22 Maret 2016 | 11:18 WIB
Tersangka Tgk Kal, yang menghipnotis dua korban (nova.id)

Tabloidnova.com - Dengan alasan minta sumbangan untuk kegiatan Maulid Nabi, seorang lelaki menghipnotis dua perempuan lansia tetangganya di Desa Geulanggang Teungah, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Korban pun menyerahkan uang tunai dan cincin emas kepada pelaku, Kal (47).

Pelaku diciduk, Rabu (16/3/2016), atau dua hari setelah kejadian dialami kedua korban pada Senin (14/3/2016) sekira pukul 10.00 WIB. Saat ini, pelaku dan barang bukti diamankan di Mapolsek Kota Juang.

Kapolsek Kota Juang, AKP Marwansyah, mengatakan, kejadian bermula saat korban pertama, Naimah (74), berada seorang diri di rumah. Tersangka yang datang mengenakan pakaian sopan, bersarung dan memakai peci itu, datang dan mengaku ingin meminta bantuan dana kegiatan Maulid Nabi yang akan digelar di sebuah pesantren di Kecamatan Peusangan.

“Entah bagaimana cerita si tersangka ini. Yang pasti, korban Naimah ini menyerahkan uang tunai Rp 2 juta dari sebelumnya diminta Rp 5 juta oleh si tersangka,” kata Marwansyah, Selasa (22/3/2016).

Baca juga: Korban Hipnotis, Perempuan Ini Kehilangan Harta Benda Ratusan Juta

Tak hanya uang tunai, korban juga menyerahkan cincin seberat 10 gram yang dipakainya kepada tersangka. Tak cukup dengan itu, tersangka juga mengambil satu unit ponsel dan uang senilai Rp 100.000 dari dompet korban.

“Memang tidak ada pemaksaan dari tersangka, karena pengakuan korban mereka seperti tidak sadar saat diminta ini dan itu, juga saat diambil uang belanja di dalam dompetnya,” tambah Marwansyah.

Terhadap korban Wardiah (60), yang juga tetangga Naimah, pelaku juga melarikan uang tunai senilai Rp 850.000.

Berdasarkan keterangan korban, pelaku dapat diciduk dari keterangan sejumlah saksi yang sempat melihat dan mengetahui asal korban yang diketahui warga Desa Jurong Binjei, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen.

Tersangka yang diciduk di rumahnya itu diketahui sehari-hari berprofesi sebagai guru di sebuah balai pengajian di desanya.

Desi Safnita Saifan  / Kompas.com