Hidup dengan Saluran Anus di Perut, Anak Kecil Ini Menderita Invaginasi

By nova.id, Senin, 4 April 2016 | 03:31 WIB
Rajaswa Elang Priyangga (3) menderita invaginasi sejak usianya enam bulan (nova.id)

"Saya enggak punya biaya untuk operasi. Untungnya ada kartu Jamkesda, jadi seluruh biaya gratis," katanya.

Baca juga: Kisah Para Relawan Asap, “Ini Mirip neraka Kecil…”

Selama 22 hari Elang menjalani rawat inap paska operasi. Selama itu pula, Sugiarto dan istri berada di rumah sakit untuk menemani buah tercintanya.

"Saya sama istri sampai tidur di parkiran karena nggak kebagian tempat," kisah dia.

Sugiarto berharap, keadaan Elang bisa membaik dan normal seperti anak pada umumnya. Untuk mewujudkan impian itu, Elang harus menjalani operasi ketiga. Namun, operasi tersebut belum dapat dilakukan hingga sekarang sampai infeksi yang dideritanya benar-benar sembuh.

"Dokter ahli disana belum bisa mengoperasi kembali untuk menutup saluran anus sementara di perutnya karena infeksinya masih belum sembuh dan basah," papar dia.

Sampai usianya memasuki 1,5 tahun, Elang harus menggunakan kantung kolostomi untuk menampung kotoran yang keluar. Rutinnya, kantung itu harus diganti setiap hari agar tidak terjadi infeksi. Tetapi, bukan hal mudah bagi keluarga Sugiarto untuk membelinya. Harga per kantung kolostomi dirasa mahal bagi Sugiarto.

Pekerjaannya yang hanya sebagai tukang cat motor tak mampu untuk terus-menerus membeli kantung tersebut. Belum lagi, ada tiga anaknya yang masih membutuhkan biaya sekolah.

Keputusan terberat pun diambil Sugiarto. Ia mengorbankan anak pertamanya untuk tidak melanjutkan pendidikan sampai jenjang SMA.

Mahalnya kantung kolostomi, membuat Sugiarto terpaksa mengganti kantung itu dengan tisu, yang secara ekonomis lebih murah. Terkadang, lap kanebo pun dipakai untuk menampung kotoran Elang.

"Jujur, saya nggak sanggup beli kantung kolostomi. Apalagi kantung itu harus diganti tiap hari. Tapi saya juga nggak mau menyusahkan orang lain dengan minjem-minjem uang. Lebih baik, saya berusaha sendiri," kata dia.

"Kalau mau ngeluh, ngeluh ke siapa. Kalau mau curhat, curhat ke siapa. Bagi saya, lebih baik berusaha sendiri tanpa mengandalkan orang lain. Toh, orang lain belum tentu mau denger masalah saya," kata dia lagi.

Hanya satu keinginan Sugiarto dan istri, yaitu anak tercintanya, Rajaswa Elang Priyangga, bisa sembuh kembali. Melihat anaknya bisa bermain tanpa menahan rasa sakit. Mendengar anaknya tertawa tanpa menangis di tengah malam.

"Saya ingin infeksi yang dialami Elang bisa sembuh total, sehingga dokter bisa melakukan operasi untuk mengembalikan saluran anusnya," ucap dia.

Ramdhan Triyadi Bempah / Kompas.com