Ini Pemicu Ayah Kandung Siswi yang Mengaku Anak Jenderal Meninggal Dunia

By nova.id, Jumat, 8 April 2016 | 04:45 WIB
Sonya Ekarina Depari (nova.id)

Tabloidnova.com - Ayah kandung Sonya Depari meninggal dunia karena penyakit jantung. Ayahnya yang bernama Makmur Depari jatuh sakit setelah mendengar kabar prilaku anaknya yang kurang mengenakkan, sehingga membuat dirinya didatangi polisi, Kamis (7/4/2016) siang.

Kabar duka ini disampaikan keluarga Makmur Depari yakni Kriss Ginting. Dalam akun Facebooknya, ia mengabarkan Ayah dari Sonya Depari telah berpulang.

Dia berharap kepada seluruh warga Indonesia untuk menahan diri agar tidak mem-bully keluarga besar Depari terkait dengan insiden yang terjadi kemarin, Rabu (6/4/2016).

Berikut ini postingan Kriss Ginting di Facebook: "Orang tua dari adik kita Sonya Depari, bapak M Depari baru saja meninggal dunia karena serangan jantung. Rumah duka di Karya Wisata gedung Johor Medan, mohon dengan sangat pengeritan dari kita semuda untuk menghentikan sementara nafsu untuk membully keluarga besar Depari. Terima kasih atas perhatian saudara-saudara sekalian.."

Menurut warga sekitar yang menjadi tetangga keluarga besar Makmur Depari tadi siang kediamannya didatangi polisi.

Kedatangan polisi ini terkait insiden anaknya Sonya Depari yang mengaku sebagai anak Irjen Arman Depari yang saat ini menjabat sebagai Deputi Penindakan BNN.

Baca juga: Ayah Siswi yang Mengaku Anak Irjen Arman Depari Meninggal Dunia

Kedatangan personel polisi itu terkait juga ancaman Sonya yang memarahi polisi bernada ancaman terhadap personel polantas yang menilang mereka.

"Tadi siang polisi ke rumahnya. Di situ langsung sakit bapaknya," ujar warga yang menjadi tetangga Sonya Depari.

Menurut tetangganya itu ayahnya, Makmur Depari, malu dan marah pada perilaku anaknya.

Makin malu dan makin marah setelah nonton televisi yang menayangkan berita tersebut berulang-ulang.

Sehingga inilah yang membuat kesehatannya memburuk. Tensinya meningkat, setelah tadi sore, polisi datang ke rumahnya untuk menanyai Sonya dan dirinya.

Fahrizal Fahmi Daulay / Tribun Medan