Pasti Anda sudah sering mendengar efek buruk bila tubuh kekurangan cairan? Diantaranya adalah tubuh terasa lemas dan lesu, sulit konsentrasi dan sebagainya. Namun, apa jadinya bila kulit wajah kekurangan cairan?
Sependapat atau tidak, nyatanya memang bukan hanya tubuh yang dilarang mengalami kondisi dehidrasi, melainkan juga kulit area sekitar wajah.
Baca: Manfaat Makeup Berbahan Mineral
Barangkali, ini pula yang menjadi alasan mengapa banyak produsen kecantikan merilis berbagai produk perawatan wajah yang mengandung air dan mineral. Selain lebih ramah bagi kulit, produk perawatan wajah berbasis mineral juga diklaim mampu membersihkan wajah lebih optimal dan tidak meninggalkan sisa minyak karena kandungan emulsi yang terdapat dalam sebuah produk.
Mengutip dari HealthyFoodAdvice di Instagram, lihatlah dampak buruk bila wajah kekurangan cairan, berikut ini:
Baca: 7 Kelebihan dan Kekurangan Jenis Kosmetik Berbasis Air
Jerawat Kekurangan cairan menyebabkan wajah tidak mampu membuang toksin yang berujung pada penimbunan lemak, komedo serta jerawat. Dipastikan, wajah yang kekurangan air akan rentan memiliki jerawat.
Kulit mudah terbakar matahari Kondisi tubuh kekeringan tidak akan membuat kulit wajah dan kulit kepala lembap. Sehingga, bagi mereka yang kekurangan air, maka cadangan air di dalam kulit wajah dan kulit kepalanya akan mudah habis dan memicu kenaikan suhu panas ketika beraktivitas di luar ruangan yang terkena paparan sinar matahari.
Baca: 5 Kosmetik Pilihan Berbahan Alami
Kantong mata dan mata panda Mirip dengan kondisi dimana tubuh kurang tidur dan istirahat, maka dampak buruk bila wajah kekurangan cairan akan menimbulkan efek kantong mata. Dehidrasi akan membuat kulit di sekitar area mata berkantung dan sangat kusam.
Kulit bersisik dan hidung mudah memerah Cairan menjaga suplai oksigen ke dalam darah tetap lancar. Makanya, kekurangan cairan akan menyebabkan lapisan atas kulit menjadi sangat kering dan bersisik. Selain itu, hidung akan rentan alergi sehingga mudah memerah.
Foto-foto: Instagram/Healthyfoodadvice