Menangis Tersedu, Model Cantik Polandia Ungkap ‘Siksaan’ Berkarir di Industri Mode

By , Senin, 18 April 2016 | 07:30 WIB
Menangis Tersedu, Model Cantik Dunia Ungkap ‘Siksaan’ Berkarir di Dunia Mode (Nova)

Dibalik gemerlapnya industri fashion dan modeling. Terselip pengalaman miris yang mungkin menjadi rahasia umum yang tidak pernah terkuak.

Seperti yang terjadi pada Zuzanna Buchwald, model asal Polandia. Zuzanna pernah muncul dalam kampanye iklan berbagai merek ternama semisal Gucci, Prada dan Versace. Namun, ketika ia tengah menapaki kesempatan gemilangnya di Amerika Serikat, aturan industri mode soal standarisasi berat badan seorang model justru menjadi penyebab kehancuran kariernya.

Bercerita dalam keadaan menangis tersedu-sedu dan sangat emosional pada The Daily Dot, Zuzanna mengungkapkan tuntutan bekerja di industri modeling yang dekat akan kelainan anoreksi dan bulimia. Namun, demi melindungi perkembangan kariernya, ia pun memilih diam seribu bahasa.

Baca: Sekarang, Model Bertubuh Super Kurus Dilarang Tampil di Perancis!

Menurutnya, para model diharuskan memiliki ukuran super langsing atau kurus bila ingin laku dipilih oleh para rumah mode, desainer dan label terkenal. Bahkan, agensi model sangat bersikap obsesif dalam memonitor kenaikan berat badan demi mendapatkan ukuran tubuh super kurus yang ekstrem.

“Tetap memiliki ukuran tubuh 0-2 sepanjang karier modeling adalah kunci pahit kesuksesan di industri modeling. Untuk sebagian besar perempuan, konsistensi tubuh yang tetap kurus adalah pencapaian luar biasa. Model muda belajar soal hal tersebut sangat keras. Berat badan naik sedikit saja, maka agensi akan ‘memaksa’ Anda menurunkan berat badan dalam waktu singkat,” ujar Zuzanna.

Ini yang diakuinya terjadi pada dirinya sendiri, terutama di awal-awal karier modelingnya. Sebelumnya, Zuzanna adalah seorang atlet, sehingga massa otot dan bentuk tubuh atletis berototnya menjadi masalah.

“Agensi modeling saya meminta saya untuk berhenti makan dan berolahraga. Tinggal sendirian di Negara asing menambah tekanan batin yang mengharuskan saya mau tidak mau mengidap kelainan makan selama empat tahun. Ironisnya, saya malah dipuji dan dibanggakan oleh banyak desainer dan agensi modeling ketika saya terlihat tidak sehat dan bahagia,” kenang Zuzanna.

Baca: Berat Badan Tinggal 18 Kilogram, Rachel Farrokh Berhasil Sembuh dari Anoreksia

Ditambahkannya, ‘penyiksaan’ batiniah dan badaniah dari agensi model miliknya akhirnya mengubah pola pikirnya terhadap makanan selamanya. Zuzanna pun tidak bisa lagi mengontrol kelainan makan dan porsi waktu bekerjanya.

“Sebab, di dunia modeling saat ini, model harus menjadi gantungan pakaian atau manekin yang ukurannya tidak pernah berubah. Modeling bukan lagi soal karakter dan personalitas, melainkan soal ukuran,” tandasnya.

Sekarang Zuzanna sudah berusia 28 tahun dan berhasil sembuh kembali seperti sedia kala. Dia menulis serta memilih berbicara terbuka pada publik soal aturan industri fashion yang tidak nyata, menyiksa dan merusak esensi standar kecantikan hanya dari ukuran tubuh super kurus.

Sumber: Cosmopolitan UK