5 Tips Cerdas Eksis di Pergaulan Tanpa Menguras Kantong

By nova.id, Senin, 18 April 2016 | 07:41 WIB
Ada, kok, cara tetap eksis dalam pergaulan tanpa menguras tabungan! (nova.id)

Bagaimanapun, bergaul atau bersosialisasi adalah kebutuhan manusia. Hanya saja, setiap orang punya cara yang berbeda dalam memuaskan hasrat sosialisasinya. Sebagian orang cukup dengan berbincang di kafe atau rumah salah seorang teman, ada yang rutin arisan dari satu kafe ke kafe lain, ada pula yang menjadikan pakaian atau produk kecantikan tertentu sebagai standar pergaulan ia dan teman-temannya.

Memang sah-sah saja, namun harus diingat bahwa kita harus memiliki batasan pengeluaran untuk pos yang disebut dana pergaulan ini.

BACA: Berapa Idealnya Dana Pergaulan? Begini Menghitungnya

Nah, ternyata ada cara cerdas membatasi pengeluaran saat bersosialisasi, lho. Coba ikuti cara bergaul tanpa menguras kantong ini.

1. Prinsip Padupadan Busana

Menjaga penampilan penting untuk eksis dalam pergaulan. Tapi tak selalu harus keluar uang untuk membeli fashion item baru. Tunjukan selera dan kreativitas Anda dalam berbusana dengan menerapkan prinsip padupadan.

Perbanyak referensi gaya berbusana yang up to date tapi bisa diterapkan dengan memadupadan koleksi yang sudah ada. Ini akan membantu Anda menghemat pengeluaran dan mencegah Anda menjadi impulsive shopper.

2. Manfaatkan Fasilitas ‘Gratis’

Cara cerdas agar pengeluaran untuk bergaul tidak menguras kantong adalah dengan memanfaatkan fasilitas. Ingat, memanfaatkan beda dengan menyalahgunakan, lho.

Bila pekerjaan Anda banyak berhubungan dengan pihak luar seperti marketing, PR dan lainnya, biasanya perusahaan memberi fasilitas untuk menjamu relasi. Anda bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.

Bila dalam seminggu Anda melakukan jamuan relasi yang dibiayai oleh kantor, berarti Anda bisa mencoretnya dari pos dana pribadi. Tapi bukan berarti Anda bisa bersikap aji mumpung. Dengan memberikan fasilitas dan dana untuk menjamu relasi, perusahaan memiliki sasaran yang harus dicapai, maka pastikan itu menjadi prioritas Anda.

Bahwa kemudian Anda memperoleh kesempatan untuk memilih resto yang sedang hit tanpa merogoh kocek pribadi, itu adalah bonusnya. Jadi jangan dibalik.

3. Lakukan Survei Pasar

Ini bukan saran untuk rajin datang ke mal atau ke pasar. Bisa-bisa Anda malah pulang dengan membawa setumpuk belanjaan. Survei yang dimaksud adalah rajin mengumpulkan informasi dan menandai rupa-rupa potongan harga.

Misalnya, hari Senin adalah waktu yang pas untuk nonton hemat di bioskop. Setiap tanggal tertentu, ada gerai kopi yang memberikan penawaran setengah harga bila Anda datang dengan membawa tumbler sendiri. Atau manfaatkan join promo yang kerap ditawarkan sejumlah provider layanan telepon, voucher potongan harga dan semacamnya.

Perlu diingat, hal ini Anda lakukan dalam rangka berhemat. Bukan malah membuat Anda jadi mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tidak perlu, hanya karena dorongan diskon.

BACA: Tanggal Muda Rekening Sudah 'Koma'? Ini Cara Mengaturnya

4. Tak Semua Ajakan Jalan Perlu Diiyakan

Okelah Anda perlu bersosialisasi dengan teman-teman kantor. Perlu menjalin networking, memperluas wawasan, dan menjaga semangat kekinian. Anda tak ingin menjadi orang asing di tengah pergaulan. Tapi Anda juga perlu memilih mana yang perlu diikuti, mana yang bisa dilewati.

Tak perlu memaksakan diri agar bisa diterima dalam pergaulan. Apalagi bila ajakan bergaul itu membuat Anda merasa tersiksa dan tidak nyaman. Jangan iya-kan ajakan untuk hangout atau melakukan sesuatu yang sebenarnya Anda tidak sukai hanya karena gengsi atau takut dijauhi teman.

5. Jangan Berutang Demi Senang-senang

“Aku ikut, tapi aku enggak pegang cash. Pakai uang kamu dulu ya, nanti diganti,” Atau “Bayarin dulu ya, lain kali aku gantian deh.” Kalimat seperti itu pasti sering kita dengar dalam pergaulan. Atau hmmm….jangan-jangan, Anda sering melakukannya?

Sekali dua kali masih bisa ditoleransi. Tapi banyak juga yang menjadikannya ‘kebiasaan’ dan bersifat menggampangkan. Kalau memang lagi bokek, lebih baik terus-terang. Teman-teman Anda juga pasti akan memahami. Ketimbang Anda memaksakan berutang dan menjadi bahan gunjingan pergaulan. Enggak asyik kan?

Emma Aliudin