Tabloidnova.com - Polsek Woyla Timur Aceh Barat telah mengamankan Azizah (28) dan besi as mobil bekas yang digunakan pelaku saat memukul suaminya yang sedang tertidur, Minggu (17/4/2016) dini hari.
Menurut hasil pemeriksaan sementara, pemukulan itu terjadi karena suami sering pulang pagi sehingga menyulut emosi dan kemarahan istri.
"Kami masih melakukan pemeriksaan saksi dan pelaku. Pengakuan sementara, pelaku memukul suaminya itu karena kesal (suaminya) sering pulang pagi," kata Kapolsek Woyla Timur Iptu Putra saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/4/2016).
Menurut Putra, pelaku, yakni Azizah (28), warga Desa Blang Luah, Kecamatan Woyla Timur, pedalaman Aceh Barat, itu langsung diamankan oleh tetangganya setelah kejadian. Sementara itu, suaminya yang mengalami luka robek di kepala dan leher dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien, Meulaboh, untuk mendapatkan perawatan.
"Pasca-kejadian, pelaku langsung dibawa oleh tetangganya untuk diamankan ke polsek. Kini, pelaku dan saksi sedang kami periksa," katanya.
Baca juga: Astaga, Istri Pukul Suami dengan Besi Gara-gara Ketahuan Pakai Ponsel
Berdasarkan keterangan saksi, Sigadung, warga yang membawa pelaku ke polsek, pelaku dan korban ditemukan dalam posisi berpelukan di lantai. Sementara itu, dua anak mereka yang masih kecil menjerit hingga mengundang perhatian warga di sektar lokasi.
"Saat saksi datang ke rumah itu, mereka dalam posisi berpelukan. Mungkin istri merangkul suaminya saat jatuh setelah dihantam pakai besi," katanya.
Hingga kini, polisi belum menetapkan status pelaku karena Azizah (28), saat diperiksa, mengalami trauma akibat kejadian itu.
Pelaku diduga melakukan hal itu tanpa direncanakan. Pelaku merasa kesal dan tak dapat mengontrol emosi gara-gara suami sering pulang pagi.
"Keterangan awal yang kami peroleh dari pelaku, pemukulan itu terjadi dengan tidak direncanakan. Awalnya, mereka hanya cekcok karena suami sering pulang pagi, malam sering bergadang mungkin. Bukan karena ketahuan pakai HP seperti pengakuan korban sebelumnya. Kini, kondisi pelaku seperti orang bingung, antara sadar dan tidak, sehingga kami agak sulit saat melakukan pemeriksaan," ujarnya.
Raja Umar / Kompas.com