Bila Suami Berubah Usai Menikah... Harus Bagaimana?

By nova.id, Kamis, 21 April 2016 | 06:00 WIB
Ini Perasaan Suami Sesungguhnya Jika Istri Tidak Mencapai Orgasme (nova.id)

“Komunikasi antara perempuan dan laki-laki itu berbeda. Perempuan lebih mengutamakan perasaan dan menghargai proses. Ia ingin didengarkan,” jelas psikolog yang aktif “berkicau” di Twitter ini.

Sementara pria, lanjut Nina, lebih mementingkan hasil. “Ketika perempuan bicara, laki-laki memutuskan untuk memberikan solusi. Padahal sebenarnya Si Perempuan hanya ingin didengarkan.

Nah, ketika Anda bertanya kepada pasangan mengenai kepastian akan perubahan kesepakatan, jangan memaksakan pendapat. “Jangan sampai pasangan dipaksa melakukan pendapat Anda atau menerima pendapat padahal ia tidak suka,” tambah Nina.

Kasus lain yang melibatkan perubahan ekspektasi, misalnya, keinginan memiliki anak. Di awal pernikahan, Anda berdua berharap segera mendapatkan momongan namun tahun berganti tahun, buah hati tak kunjung didapat.

Padahal, segala cara juga sudah diupayakan. Untuk masalah yang sensitif seperti ini, Nina mengingatkan sekali lagi, agar tidak ada pihak yang saling memaksakan pendapat.

Bila salah satu pasangan sudah lelah mengupayakan memiliki anak, sementara pasangan yang lain tetap gigih berusaha, apa yang harus dilakukan? Nina menyarankan agar Anda berdua mencari solusi sekaligus menyiapkan diri untuk mengalah. Namun, jangan sampai salah satu memendam rasa kecewa.

BACA: 7 Masalah Rumah Tangga dan Penyelesaiannya

Perasaan ini tak cuma bisa diungkapkan lewat kemarahan, lho. Misalnya, jika Anda memutuskan untuk mengadopsi anak padahal pasangan tak menyetujuinya karena baginya hidup berdua saja sudah cukup, ia bisa meluapkannya lewat penolakan terselubung. Mengabaikan Si Anak, misalnya, alhasil pasangan pun merasa tak nyaman.

Jika disimpulkan, maka setiap pasangan idealnya memiliki komunikasi yang sehat sehingga bisa toleransi di antara keduanya bisa tercapai. Dan, ketika ekspektasi tak terpenuhi, “Percayalah, pasti ada makna atau ada sesuatu di balik semua itu,” ujar Nina.

Pihak Ketiga

Ketika Anda berdua sudah tidak bisa menemukan cara yang tepat untuk mempertemukan dua kutub yang saling berlawanan, sah-sah saja, lho meminta bantuan dari orang lain.

“Memperbaiki komunikasi tidak harus selalu langsung pergi ke psikolog. Anda bisa memulainya lewat orang yang dekat dengan suami atau istri. Misalnya meminta anggota keluarga besar suami untuk berbicara dengannya,” urai Nina.