Taboidnova.com - Mulai tahun ajaran 2016/2017, para siswa SMA Negeri 3 Makassar, Sulawesi Selatan, boleh memilih guru, wali kelas, dan teman-teman sekelasnya.
"Ini pertama kalinya di Indonesia dan belum ada yang melaksanakannya. Semua siswa pada tahun ajaran baru nanti akan memilih siapa gurunya yang diinginkan mengajar, wali kelasnya, dan teman-temannya," ujar Kepala SMAN 3 Makassar Mirdan Midding di Makassar, Kamis (28/4/2016).
Mirdan yang belum satu bulan menjabat sebagai Kepala SMAN 3 mengatakan, program ini merupakan perwujudan janjinya untuk melakukan revolusi setelah ia terpilih menjadi kepala sekolah dalam lelang terbuka beberapa waktu lalu.
Ia menyatakan, sistem pendidikan saat sangat jauh berbeda dibandingkan masa lalu. Saat ini siswa tidak bisa lagi dididik dengan cara otoriter.
"Kalau dulu pendekatannya itu kan pressure, sedikit otoriter dan dianggap berhasil pada masanya. Tapi sekarang, cara itu sudah tidak berlaku lagi," katanya.
Baca juga: Astaga!, Dua Siswa SMP Ini Mabuk dalam Kelas
Ia menyebut gagasan itu merupakan perwujudan dari 21 revolusi mental yang diinginkan Pemerintah Kota Makassar.
Menurut dia, semua guru tanpa terkecuali harus bisa menyesuaikan dengan gaya memimpinnya.
"Kalau ada guru yang tidak mau berubah, yakin dan percaya saja tidak akan ada murid yang memilihnya dan jika itu terjadi, maka gurunya pasti tidak lagi punya murid. Jadi, mereka semua harus berubah dan meningkatkan kualitasnya," kata Mirdan.
Mirdan menyatakan bahwa akan mengadopsi sejumlah kultur pendidikan dari sekolah-sekolah di negara lain yang ia kunjungi untuk diterapkan di sekolahnya.
Laksono Hari Wiwoho / Kompas.com