Wow, Gadis Ini Hidup Bersama Ribuan Laba-laba Besar di Bandung

By nova.id, Selasa, 3 Mei 2016 | 15:09 WIB
The Ming Chu (28) pemilik ribuan ekor tatantula saat berfoto bersama puluhan kandang tarantula di kediamannya di Jalan Otista, Kota Bandung (nova.id)

Tabloidnova.com - Lucu. Begitulah The Ming Cu (28) mendeskripsikan laba-laba berukuran besar atau biasa dikenal dengan nama tarantula.

Bagi sebagian orang, khususnya perempuan, tarantula adalah binatang yang mengerikan dan berbahaya. Namun tak demikian bagi Ming Chu.

Alih-alih takut, Ming Chu mengaku sudah jatuh cinta pada tarantula. Bahkan, kini ia hidup serumah dengan ribuan jenis tarantula.

Sebuah ruangan besar di lantai dua rumahnya kini "disulap" menjadi tempat menyimpan ragam jenis tarantula dari berbagai negara. Setiap ekor tarantula ia simpan di toples yang besarannya disesuaikan dengan ukuran tubuh laba-laba tersebut.

"Pertama kali suka tarantula gara-gara melihat laba-laba di kebun warnanya cantik, saya kumpulin difoto. Kemudian ada yang nawarin saya memelihara tarantula jenis Avicularia Versicolour hasil ternakan dan jenisnya termasuk jinak," jelas Ming Chu saat ditemui di kediamannya di Jalan Otista, Kota Bandung, Selasa (3/5/2016).

Lantaran kadung cinta pada tarantula, Ming Chu lalu membeli beberapa ekor tarantula. Bahkan, saat ini ia sukses membudidaya tarantula dari beragam jenis secara otodidak. Dengan kemahirannya membudidaya, ia pun kerap dipanggil "Ratu Tarantula".

"Saya beli lagi, ketagihan, beli lagi, ternyata dia bertelur. Saya rawat telurnya, saya beli bukunya khusus cara merawat tarantual terbitan luar negeri, akhirnya bisa membudidaya," tutur Ming Chu yang saat ini sudah memiliki lebih dari 1.000 ekor tarantula.

Baca juga: Duh, Gadis Cilik Ini Dianiaya Ibu Kandungnya Gara-gara Uang

Sukses membudidaya tarantula tak jadi jaminan ia mendapat restu dari keluarga. Kedua orangtuanya sempat melarangnya untuk memelihara tarantula lantaran dianggap berbahaya.

"Respons keluaraga, mereka kaget kok kayak gini yang dipiara. Mereka bertanya ini bahaya gak, mematikan gak. Tapi setelah saya beri pengetahuan soal tarantula, mereka mengizinkan. Mereka masih takut tapi masih wajar. Untungnya gak sampai paranoid," ucapnya.

Restu dari orangtua menjadi motivasi Ming Chu untuk mengeksplorasi keahliannya membudidaya tarantula agar punya nilai ekonomis. Tergabung bersama komunitas Tarantula Keeper Indonesia, ia mendapat banyak pesanan tarantula.

"Tahun 2012 saya mulai jual, awalnya hanya di lingkungan komunitas, tapi mulai berkembang, sampai saya mendapat pesanan hingga Eropa seperti Inggris, Polandia, Jerman dan Swedia," ungkapnya.