Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Rotavirus Penyebab Anak Diare

By nova.id, Selasa, 3 Mei 2016 | 09:45 WIB
Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Rotavirus Penyebab Bayi Diare (nova.id)

Rotavirus adalah virus yang menginfeksi saluran pencernaan balita. Anak-anak bisa terkena rotavirus lebih dari satu kali, tapi infeksi pertama merupakan yang terburuk.

Diare menjadi penyebab kematian anak berusia di bawah 5 tahun terbesar kedua setelah pneumonia di Indonesia. Salah satu pemicu diare tersebut adalah rotavirus.

"Rotavirus akan merusak usus sehingga makanan susah diserap. Virus ini juga akan menyebabkan anak diare berat," kata Dr.Badriul Hegar, Sp.A(K), konsultan gastrohepatologi anak dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Rotavirus penyebab bayi diare dapat menyebar dengan mudah. Penularannya terjadi melalui kontak dengan tinja dari anak yang terinfeksi. Misalnya saja dari orangtua atau pengasuh yang mengganti popok bayi. Virusnya bisa berpindah ke tempat lain jika tidak segera mencuci tangan dengan sabun.

Baca: Pertolongan Pertama Saat Balita Sembelit

Gejala Rotavirus penyebab bayi diare Setelah tertular virus, diperlukan waktu satu sampai tiga hari sebelum muncul gejala. Muntah merupakan gejala awal. Kemudian akan diikuti dengan demam dan diare.

"Salah satu cara membedakan diare karena bakteri dan rotavirus adalah bokong anak menjadi kemerahan dan juga tinjanya berbau asam," kata dr.Hegar.

Pemeriksaan tinja diperlukan untuk memastikan diagnosisnya.

Anak yang terinfeksi rotavirus akan mengalami diare berat sehingga cairan yang keluar sangat banyak. Diare yang diikuti dengan muntah akan menyebabkan anak dehidrasi dengan cepat.

Baca: Inilah Gangguan Perut pada Anak yang Harus Diwaspadai

Dehidrasi juga rentan menyebabkan komplikasi yang berbahaya. Di Indonesia, sekitar 17 persen kematian bayi yang diare adalah karena dehidrasi.

Menurut dr.Hegar, karena disebabkan oleh virus maka diare akibat rotavirus tidak memerlukan antibiotik. Infeksi virus biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 7 hari.

"Yang penting jangan sampai kekurangan cairan. Teruskan pemberian ASI atau makanan karena nutrisi diperlukan untuk memperbaiki epitel usus yang rusak oleh virus," paparnya.

Selain cukup cairan, pemberian zinc juga diperlukan untuk kasus diare akut dan cair. "Berikan suplementasi zic selama 10 hari terus menerus. Penelitian menunjukkan, hal ini dapat mencegah diare berulang dalam 3 bulan," katanya.